Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Honda Pastikan Belum Naikkan Harga di GIIAS

Kompas.com - 31/07/2018, 17:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang tembus hingga Rp 14.400 membuat sebagaian Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mengambil opsi menaikkan harga produknya. Namun kondisi ini justru tak membuat Honda Prospect Motor (HPM) latah ikutan merevisi harga jual kendaraannya.

Kondisi ini ditegaskan oleh Marketing and After Sales Service Director HPM Jonfis Fandy. Menurut Jonfis, sampai saat ini belum ada ancang-ancang untuk menaikkan harga.

"Harga belum, saat nanti pameran (GIIAS) juga kita tidak naikkan harga. Tapi akan kita lihat lagi nanti setelah auto show," kata Jonfis di sela-sela peresmian diler baru di Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).

Baca juga: Harga Xpander Naik Lagi

Jonfis menjelaskan bahwa saat ini memang bukan hal mudah untuk dilalui karena melemahnya nilai tukar rupiah, apalagi faktor suku bunga juga ikut berpengaruh pada industri. Namun di satu sisi, soal penetapan harga juga tidak bisa diputuskan secara buru-buru.

Alasan sampai saat ini Honda masih bisa bertahan dengan harga lama karena penerapan kapasitas dan efesiensi. Selain itu juga terbantu dengan adanya pabrik yang bisa memproduksi kendaraan secara lokal tanpa beban impor.

Pabrik Honda di Swindon, Inggriswww.swindonadvertiser.co.uk Pabrik Honda di Swindon, Inggris

"Kita mungkin tidak langsung naik, kalau impor kan pengaruhnya besar, apalagi unitnya sedikit. Kalau kita produksi di Indonesia, tapi memang tetap ada efeknya mengingat ini sudah cukup berat lompatnya sampai dua digit dari Rp 12 ribu ke Rp 14 ribu," ujar Jonfis.

Baca : Ikuti EURO IV, Harga Mobil Toyota Naik

Meski demikian, secara penjualan hingga semester satu 2018 Jonfis mengakau mengalami kenaikan sebesar sembilan persen untuk total market dibandingkan tahun 2017 lalu. Sementara untuk penurunan pada retail sebanyak 2,2 persen.

"Sampai bulan Mei kami masih naik, tapi di bulan Juni yang setengah bulan kerja itu kita turun. Untuk target tetap 180 ribu, belum kita rubah sampai saat ini," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau