Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Wuling Masih Impor dari China, Ini Alasannya

Kompas.com - 11/05/2018, 09:22 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Cikarang, KOMPAS.com - Meski sudah membangun pabrik di Indonesia, Wuling Motors masih mengimpor mesin secara utuh langsung dari China.

Menurut Senior Director Manufacturing PT SAIC General Motor Wuling (SGMW) Motor Indonesia Arif Pramadana, produksi mesin merupakan tahap lanjutan yang baru bisa dilakukan jika target penjualan tercapai.

"Kalau penjualan sudah mencapai 120.000 unit, kapasitas produksi di pabrik juga akan ditingkatkan. Sehingga produksi engine plant bisa dipertimbangkan," kata Arif saat ditemui di pabrik Wuling di Cikarang, Rabu (9/5/2018).

Pekerja melakukan perakitan mobil wuling di Pabrik Wuling Motors, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Pabrik seluas 60 hektar yang terdiri dari pabrik manufaktur dan supplier park mampu memproduksi 120.000 unit kendaraan pertahun.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja melakukan perakitan mobil wuling di Pabrik Wuling Motors, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Pabrik seluas 60 hektar yang terdiri dari pabrik manufaktur dan supplier park mampu memproduksi 120.000 unit kendaraan pertahun.

Arif mengatakan, adanya syarat untuk memenuhi lebih dulu target penjualan dilatarbelakangi mahalnya investasi untuk produksi mesin.

Kendati masih mengimpor mesin, Arif menyatakan 56 persen komponen yang terpasang di produk Wuling sudah buatan dalam negeri, contohnya kaca dan ban.

"Biasanya yang belum lokal itu part yang kecil-kecil. Jadi ini masalah biaya. Kalau kita buat lokal, harganya justru akan lebih mahal," ucap Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau