Jakarta, KOMPAS.com — Harga Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di pasaran mobil bekas dilaporkan kini sedang mengalami penurunan harga. Kondisi ini dinilai momentum yang tepat bagi calon konsumen yang ingin mencari mobil bekas dengan harga murah.
Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, penurunan harga seken Avanza dan Xenia di pasaran mobil bekas mencapai 20-30 persen. Sebagai contoh, Herjanto menyebut, jika dulu harga jual Avanza Veloz tahun 2015 masih bisa mencapai angka Rp 180 juta hingga Rp 190 juta, kini maksimal hanya di angka Rp 170 juta.
Menurut Herjanto, menurunnya harga jual Avanza dan Xenia terjadi pascamunculnya Wuling Confero S dan Mitsubishi Xpander. Jika memiliki dana yang hampir menyamai harga baru Confero S ataupun Xpander, konsumen mobil bekas disebut cenderung akan membeli kedua mobil tersebut ketimbang Avanza dan Xenia seken.
Baca juga : Xpander dan Wuling Rusak Harga Avanza-Xenia Bekas
"Veloz 2015 dijual dengan harga Rp 170 juta. Banyak yang beralih ke MPV terbaru," kata Herjanto di Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Confero S dan Xpander adalah dua produk yang diluncurkan dalam periode waktu yang sama. Keduanya sama-sama bermain di segmen yang sama dengan Avanza dan Xenia, yakni low multi purpose vehicle (LMPV). Harga tiga varian Confero S dijual pada kisaran harga Rp 130 juta hingga Rp 160 juta. Sementara enam varian Xpander dijual pada kisaran harga Rp 190 juta hingga Rp 250 juta.
Herjanto menilai pemilik Avanza-Xenia adalah pihak yang paling dirugikan dengan kehadiran Confero S dan Xpander. Selain tentunya produsen dari kedua mobil tersebut. "Yang punya mobil itu (yang dirugikan karena) karena harganya turun. Bursanya terganggu enggak? enggak. Kita belinya murah juga," kata Herjanto.
Avanza dan Xenia merupakan produk kolaborasi Toyota Astra Motor (TAM) dan Astra Daihatsu Motor (ADM). Saat dikonfirmasi mengenai penurunan harga Avanza dan Xenia di pasaran mobil bekas, Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto tidak mau banyak berkomentar. "Saya belum dengar informasi apa-apa ya. Karena kami, kan, bukan penjual mobil bekas," kata Soerjo.
Sementara itu, Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra mengatakan, produsen tidak bisa ikut campur tangan terkait turunnya harga jual kembali sebuah produk. Sebab, harga yang berlaku di pasar mobil bekas ditentukan oleh mekanisme pasar.
"Itu, kan, market ya, istilahnya harga jual mobil bekas yang menentukan demand and supply. Jadi tidak bisa dikuasai atau dikontrol. Tergantung pasar," kata Amelia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.