Depok, KOMPAS.com — Modifikasi tak selalu mahal. Dengan biaya minim, kita bisa juga mendapatkan tunggangan sesuai keinginan. Seperti itulah yang dilakukan seorang konsumen bengkel modifikasi Clacustique di Depok, Jawa Barat.
Diawali dari keinginan putranya memiliki motor modifikasi bergaya retro, konsumen tersebut lantas meminta bantuan bengkel Clacustique untuk dicarikan motor bekas agar diubah menjadi motor retro.
Baca juga: Biaya Minim Ubah Megapro Jadi Scrambler Tracker
Saat itu, kepada pihak bengkel, konsumen tersebut menyebut modal yang dimilikinya hanya sekitar Rp 5 juta. Pihak bengkel kemudian mencarikan Suzuki Thunder 125 bekas. Akhirnya didapatlah Thunder lansiran 2005 yang dibeli hanya seharga Rp 2 juta.
Di pasaran motor bekas, Thunder 125 termasuk salah satu motor yang banderol harganya relatif murah. Pemilik bengkel Clacustique, Maiyudi, menuturkan, selain murah, bentuk asli Thunder juga dianggap paling mendekati bentuk motor retro, seperti suspensi dualshock hingga lengan ayun yang kecil sehingga pemodifikasi tak perlu melakukan banyak ubahan demi menekan biaya.
"Jadi untuk motor Thunder ini, harga motornya Rp 2 juta, biaya modifnya Rp 3 juta. Jadi modal dari awal tidak punya motor sampai jadi cuma Rp 5 juta," ujar Maiyudi kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2018).
Baca juga: Panduan Modifikasi Scorpio Bergaya Scrambler
Menurut Maiyudi, konsumen yang memesan motor retro dengan biaya murah kepadanya adalah langganan tetap. Konsumen tersebut sudah beberapa kali memesan motor di Clacustique. Karena itulah, Clacustique bersedia mengambil pesanan konsumen tersebut.
"Kalau bukan langganan, saya tidak mau ambil," ujar pria yang akrab disapa Negro itu.
Dalam memodifikasi Thunder menjadi motor retro, Maiyudi mengaku hanya melakukan ubahan bentuk tangki dan jok. Rangka sama sekali tidak dipotong. Sok depan dan belakang juga masih mempertahankan milik Thunder. Hanya pada sok depan diberi karet khas motor retro.
Baca juga: Buang Jenuh Tampilan Tiger dengan Gaya Scrambler
Sementara itu, aksesori menggunakan barang bekas yang sebelumnya tak lagi dipakai di
bengkel Clacustique. Dari mulai batok lampu, setang, knalpot, hingga pelek depan dan belakang. Demikian pula ban yang menggunakan ban bekas stok bengkel.
"Barang-barangnya dipakai sisa yang ada di sini saja daripada jadi rongsokan. Tidak ada biaya pengerjaan karena ini hanya untuk hobi. Pengerjaannya juga kalau pas saya lagi sempat," ujar Negro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.