"Selama Ini PCX Hanya Untuk Orang Berduit"

Jakarta, KompasOtomotif - Sebelum peluncuran generasi terbaru, Rabu (13/12/2017), Honda PCX 150 harus diimpor dari Thailand yang kemudian berganti ke Vietnam. Kondisi ini membuat banderol skutik maxi ini sangat tinggi. Bahkan untuk unit bekasnya.

Di tengah masyarakat, sebagian dari mereka yang menginginkan motor tersebut akhirnya memalingkan niat dan memilih produk "tetangga", yakni Yamaha NMAX. Sebab, harganya lebih sesuai dengan kantong mereka.

"Jadi bukan karena kualitas atau merek, tapi karena harga. PCX juga laku, tapi buat orang yang berduit. Bagi orang yang berduit, mereka beli PCX," kata Andreas, pemilik diler motor bekas "Pelangi Motor" yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat, Awab Nomor 33 B, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/12/2017).

Baca juga : Honda Anggap PCX 150 Beda dengan NMAX

Saat ini, persaingan harga kedua produk tersebut lebih ketat. Honda membanderol PCX Rp 27 juta untuk varian CBS (Combi Brake System) dan Rp 32 juta buat varian ABS (Anti-lock Braking System). Sedangkan Yamaha membanderol NMAX ABS Rp 30,2 juta dan Rp 26,3 juta untuk non ABS.

KompasOtomotif-Donny A & Febri A Tampang depan Yamaha NMAX dan Honda PCX.

"Contohnya seperti dulu Yamaha pertama kali keluarin Mio, lalu honda keluarin BeAT dan laku keras. Kalau NMAX dan PCX selisihnya enggak jauh, bisa jadi lebih laku PCX. Bayangin saja, selisihnya cuma Rp 2 juta," kata Andreas.

Baca juga : Generasi Baru PCX 150 Bukan Kudeta NMAX

Sementara itu, di diler motor bekas "Madala Motor" yang berlokasi di bilangan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, diketahui bahwa masyarakat lebih banyak yang bertanya stok PCX daripada NMAX. Meskipun selisihnya tidak banyak. Misalnya,  dalam satu bulan penjualan NMAX hanya 1 atau 2 unit, tetapi PCX bisa 3 atau 4 unit.

"Tapi PCX bekas susah dapatnya daripada NMAX. Biasanya, mereka (yang ingin membeli PCX) memesan dulu," kata Lina pegawai diler tersebut.