Karawang, KompasOtomotif - Toyota siap meninggalkan Australia pada Oktober 2017 mendatang. Kondisi ini menjadi angin segar bagi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIIN) untuk melebarkan lingkup ekspor, terlebih dengan adanya kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA).
Meski mengakui peluangnya cukup baik, namun Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, menjelaskan, saat ini masih mengamati pasar di Australia terlebih dahulu.
"Australia ada dua macam, produk matching dan spesification. Australia juga sudah pakai standar safety Euro sedang kita masih Asean NCAP. Kalau seperti safety Euro kan ada parts-parts atau vehicle-nya sendiri, karena itu kita masih amati lebih dalam," kata Warih di Karawang, Jawa Barat, Rabu (30/8/2017).
Senada dengan Warih, Direktur Administrasi, Corporate, & External Affairs Bob Azam, juga mengatakan hal yang sama. Menurut Bob, untuk melakukan ekspor ada beberapa hal yang harus dipersiapkan lebih dulu.
Baca : TMMIN "Menyelam" Langsung ke Pasar Australia
Baca : Toyota Buka Program Diploma 2
Dari sisi produk, Bob menjelaskan pasar di Australia lebih ke segmen mobil middle up dan SUV. Kemungkinan besar, bila TMMIN masuk ke Australia akan memawa model yang sesuai.
"Seperti Camry, Vios, Hilux, dan SUV, kita sesuaikan lah nanti," ucap Bob
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.