Jakarta, KompasOtomotif - Pasar sepeda motor di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, setiap tahunnya ada sekitar 6 juta unit terjual. Namun, hampir 100 persen masih mengadopsi teknologi mesin konvensional, yang menyumbang polusi udara.
Menambahkan pernyataan tersebut, Harun Sjech, Chief Sales Officer Garansindo Group yang ikut andil dalam pengembangan skuter listrik Gesits, dari seluruh sepeda motor yang terjual, hampir nol persen dimiliki oleh masyarakat Indonesia, baik berupa merek ataupun patennya.
“Itu sedkit latar belakang mengapa kami menghadirkan Gesits, berteknologi listrik, ramah lingkungan dan dengan segala kelebihan lainnya dibanding konvensional. Lebih dari itu, ini juga karya anak bangsa,” ujar Harun saat ditemui seusai acara Forum Inovasi Industri Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, di Jakarta, Senin (20/3/2017).
Muhammad Nur, Kepala Proyek Gesits menambahkan, kalau merek asing tidak perlu menghawatirkan keberadaan Gesits. Karena produk ini hanya menargetkan pasar yang kecil untuk market domestik, dan sekitar 100.000 sampai 200.000 setahun.
“Akan terlalu serakah mereka kalau berniat membunuh sepeda motor listrik, marilah kita join saja. Lagipula dengan kami masuk di listrik, toh kami makan porsi mereka hanya sedikit, sekitar 200.000 unit dibanding jutaan unit,” ujar Nur.
Nur menambahkan, bahkan dengan Gesits, masyarakat juga menjadi teredukasi. Jadi ketika pihak asing siap untuk ikut di segmen motor listrik, pasarnya sudah terbentuk.
“Harusnya mereka berterima kasih kepada kami. Mereka juga tidak perlu membuang biaya riset, tinggal cemplungin saja produknya ke pasar, dan head-to-head, siapa yang paling banyak disukai masyarakat, sederhana, dan jadi banyak pemainnya,” ujar Nur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.