Jakarta, KompasOtomotif - Gaung mobil perdesaan saat ini mulai difokuskan oleh pemerintah. Sebagai langkah awal Kementerian Perindustrian dan Institut Otomotif Indonesia (IOI), mengelar lomba desain mobil desa yang nantinya akan dipilih sebagai unit prototipe.
Menanggapi rencana ini, President Director PT Tata Motors Indonesia (TDMI) Biswadev Sengupta, menerangkan, bahwa baiknya rural car (mobil perdesaan) memiliki basis kendaraan niaga bukan mobil multi guna atau MPV.
"Kendaraan perdesaan itu tidak selalu MPV, karena mobil perdesaan digunakan hanya untuk jarak pendek. Mereka membutuhkan kendaraan yang bisa digunakan untuk beraktifitas seperti membawa sayuran, buah-buahan, dan hasil komoditi lain," ucap Biswadev saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Menurut Biswadev, banyak penduduk desa yang tidak bisa memiliki dua mobil sekaligus, seperti satu mobil penumpang satu lagi mobil niaga. Karena itu, bila melihat dari sisi fungsi akan lebih cocok mengarah pada kendaraan komersial.
Produsen mobil asal India ini menjelaskan bahwa secara status antar mobil perdesaan dan mobil penumpang memiliki perbedaan. Sedangkan untuk kapasitas mesin, Tata menyarankan baiknya di bawah 1.000 cc.
Mobil perdesaan, lanjut Biswadev, itu kendaraan yang diperuntukan dan disiapkan untuk kondisi jalan yang tidak baik, serta fasilitas yang minim. Kenapa begitu, konsumennya tidak punya banyak uang untuk selalu melakukan perawatan berkala seperti mobil reguler, karena itu konsep mobil perdesaan baiknya memiliki daya tahan yang lebih kuat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.