Jakarta, KompasOtomotif — Saat teknologi mobil sudah semakin canggih, masih ada saja pengemudi yang tidak mau memakai sabuk pengaman. Kebiasaan lain yang sama buruknya, yaitu mengaitkan sabuk pengaman hingga posisi “on” tetapi tidak melingkarkannya di depan tubuh.
Sebagian penyebab pengemudi malas memakai sabuk pengaman adalah merasa lelah atau sakit di bagian dada ketika pakai sabuk pengaman terlalu lama. Solusi untuk persoalan ini adalah membeli aksesori selimut sabuk pengaman dengan bahan lembut ketimbang tidak pakai sabuk pengaman.
“Bahaya sekali kalau dia enggak pakai sabuk pengaman, tetapi mobilnya punya airbag. Saat tabrakan, sopir terbentur ke depan, lalu dihajar lagi sama airbag yang mengembang. Bisa mati kalau begitu,” kata Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor, di Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Airbag atau kantong udara itu merupakan fitur keselamatan supplemental restraint system (SRS). Sesuai namanya, peran kantong udara bukan sebagai perangkat keselamatan utama, melainkan suplemen atau tambahan. Perangkat keselamatan utama adalah sabuk pengaman.
Dibanding mobil tidak punya kantong udara, justru lebih berbahaya saat pengemudi tidak menggunakan sabuk pengaman di mobil berkantong udara.
Menurut Anjar, cara kerja sistem memutuskan kantong udara mengembang tidak tergantung pada sabuk pengaman saat "on" atau "off" karena sensornya ada di sekitar sasis depan mobil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.