Jakarta, KompasOtomotif – Gencarnya kampanye mobil dan motor listrik, diikuti dengan mulai banyaknya merek di Indonesia yang mencoba bermain di segmen ini, dipandang Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tidak akan berhasil menjadi penyelamat lingkungan.
Menurut Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata, dari hasil berbagai konferensi yang dikutinya di seluruh dunia, selalu ada kesimpulan bahwa motor atau mobil listrik bukan jawaban atas isu lingkungan.
”Bahwa banyak yang memproduksi memang iya. Tapi pasarnya mana? Bahkan perusahaan-perusahaan besar merek Eropa dan Jepang, tidak berhasil mengembangkan pasar,” ucap Gunadi dalam sebuah kesempatan di Jakarta, (9/9/2016).
Alasan utama tidak berkembangnya motor dan mobil listrik, lanjut Gunadi, karena untuk membuat udara bersih memang cukup bagus, tapi hanya sementara. Misalnya, penggunaan kendaraan listrik di Beijing dan Shanghai, China, namun daerah di sekitarnya tetap berkeliaran motor dan mobil biasa.
Alasan spesifik
Gunadi lantas memberi gambaran, bahwa jika listrik dijadikan sebagai alasan mengurangi emisi gas buang, bakal menjadi kurang tepat. Misalnya, produksi listrik pun tetap terkait dengan emisi. Gas buang pun berkontribusi mempengaruhi iklim secara global.
Kedua, memindahkan listrik dari pabrik menuju konsumen melalui transmisi bertahap. ”Jika 300.000 KV, jadi 220 V, secara termodinamika, perpindahan itu selalu bawa kerugian, berupa panas dan lainnya. Kalau ini dihitung secara total, tidak murah. Listrik sekarang adalah harga politis, di mana pun juga,” kata Gunadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.