Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Volkswagen Siap "Angkat Kaki" dari Korsel

Kompas.com - 12/07/2016, 11:31 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Seoul, KompasOtomotif – Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan (Korsel) Yoon Seong-kyu mengatakan, bakal memberikan keputusan pada akhir bulan ini, terkait dengan Volkswagen. Keputusan tersebut berisikan apakah akan mencabut dokumen Volkswagen, yang diduga palsu.

Diberitakan Reuters, Senin (11/7/2016), Volkswagen di Korsel sedang dalam masa krisis. Pemerintah Korsel menuduh pabrikan Jerman itu memalsukan dokumen tes emisi dan kebisingan.

Cerita awalnya terjadi pada awal tahun ini saat jaksa meminta dilakukan investigasi lokal setelah Volkswagen mengaku melakukan pelanggaran uji emisi di Amerika Serikat (AS) pada September 2015.

Setelah lima bulan investigasi di dalam negeri, hasilnya menemukan bahwa VW meletakan sistem kontrol emisi pada 32 model, merek Volkswagen, Audi, dan Bentley,  termasuk di antaranya Golf 1.4 TSI, Golf 2.0 GTD, Audi RS7, dan Audi A8. Konsumen sudah melakukan aksi lewat jalur hukum, tapi Volkswagen menolak ganti rugi.

Belum selesai sampai di situ, sebab pada bulan lalu, salah satu eksekutif Volkswagen Korsel ditangkap atas perintah pengadilan karena terlibat pemalsuan dokumen. Penangkapan itu semakin menguatkan dugaan Volkswagen bersalah.

Jika saja menteri memerintahkan dokumen itu dicabut maka penjualan Volkswagen bisa dipastikan berhenti. Sebanyak 27 dari 32 model dijual di Korsel saat ini.

Wakil lokal Volkswagen dan Audi di Korsel menyatakan akan menunggu keputusan menteri sambil menyiapkan strategi, termasuk menempuh jalur hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com