Tugas Berat Nakhoda Baru Nissan di Indonesia

Jakarta, KompasOtomotif - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) punya nakhoda baru, Antonio Zara sebagai Presiden Direktur, efektif sejak 1 April 2016. Di pundaknya, pria berdarah Filipina ini punya tugas berat, mengejar pangsa pasar 8 persen pada 2018 mendatang.

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) total penjualan (wholesale) Nissan sepanjang Januari-Maret 2016, adalah 5.460 unit. Jumlah ini anjlok 46,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni 10.238 unit.

Sepanjang 2015, Nissan hanya menjual 25.108 unit. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan merek turunannya, Datsun yang terjual 29.358 unit.

Antonio Zara mengaku sudah mengetahui kepindahannya menduduki pucuk jabatan di NMI sejak Desember 2015. Pada Februari, Zara mengaku sudah melakukan berbagai persiapan, berkordinasi dengan Presdir sebelumnya, Stephanus Adrianto.

"Saya akan butuh semua keberuntungan di sini," kata pria yang akrab disapa Toti di Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Sepanjang tahun lalu, Nissan hanya menikmati pangsa pasar 2,8 persen. Dengan kepemimpinan baru, Toti menargetkan pertumbuhan yang cukup agresif (8 persen), hampir tiga kali lipat dari yang diraih tahun lalu.

Toti mengaku sudah punya 25 tahun berkecimpung di industri otomotif. Sempat bekerja di beberapa merek lain, seperti Toyota, Daewoo, Chrysler, General Motors, dan akhirnya berlabuh ke Nissan. Salah satu prestasi Toti adalah berhasil menumbuhkan penjualan Nissan dengan pangsa pasar 65 persen pada tahun kedua kepemimpinannya di Filipina.

"Saya harap bisa membawa pengalaman saya di Industri ini ke Indonesia," ucap Toti.

Model Baru

Tahun ini, Toti menjelaskan, Nissan tidak punya model baru untuk diluncurkan. Tapi, berbagai penyegaran tetap dipersiapkan supaya model yang sudah ada saat ini tetap menarik untuk konsumen.

Fokus utama NMI tahun ini, kata Toti adalah, memperkuat layanan purna jual, citra merek, dan semua persiapan untuk menyambut kedatangan model baru pada 2018. "Kami akan mempersiapkan pertumbuhan pada 2018 mendatang. , tapi model apa yang lagi dipersiapkan, nanti pada waktunya akan disampaikan," ucap Toti.