Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2016, 18:22 WIB
Penulis Stanly Ravel
|
EditorAgung Kurniawan

Jakarta, KompasOtomotif - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sudah mengoperasikan pabrik baru di Kawasan Industri Surya Cipta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sejak April 2015 lalu. Pabrik ini punya kapasitas 80.000 unit per tahun, tetapi mengapa Isuzu tetap impor kendaraan penumpang dari Thailand ?

Dua model utama yang diimpor dari Negeri Jiran, adalah model baru dari varian dari mu-X dan D-max yang akan meluncur tahun ini. 

Menanggapi hal ini Marketing Director PT IAMI Ernando Demily, mengatakan, kendala belum diproduksi kendaraan penumpang Isuzu di Indonesia bukan karena faktor ketidakmampuan, melainkan daya serap konsumen.

Peluang Isuzu Indonesia untuk memproduksi kendaraan low commercial vehicle (LCV), lanjut Ernando, seperti D-max dan mu-X tetap terbuka.

"Tapi tetap ada regulasi dan aturan dari prinsipal. Setelah volume penjualan meningkat dan meninjau seberapa kompetitifnya pasar, kemungkinan untuk memproduksi sendiri itu bisa, hal ini juga menyangkut segi QCD (Quality, Cost dan Delivery). Kalau dianggap menguntungkan produksi sendiri pasti diproduksi dalam negeri," kata Ernando kepada KompasOtomotif, Senin (18/1/2016).

Bicara soal kampuan dan teknologi yang ada di pabrik Isuzu Indonesia dianggap sudah cukup mampu untuk memproduksi kendaraan penumpang. Namun semua balik lagi ke pihak prinsipal di Jepang, karena sampai saat ini sendiri Indonesia sudah menjadi basis produksi untuk kendaraan komersial dengan standarisasi Euro II bagi negara berkembang.

"Untuk saat ini kendaraan LCV kita masih datangkan dari Thailand. Kita berjalan dulu dengan apa yang ada sampai volume pasar berkembang. Dulu, pertama-tama semua juga masih dari luar, contoh seperti Toyota Fortuner saja," ucap Ernando .

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com