Kami sengaja dibawa ke dapur terbesar GM di dunia, yakni Korea. Lokasi di mana GM punya fasilitas produksi, perakitan, pusat riset dan pengembangan, termasuk pengujian. Singkat kata, satu model baru bisa dibuat mulai dari sekedar ide, sampai produksi massal di tempat ini!
Pengujian disiapkan di fasilitas Proving Ground, milik GM Korea, di Cheong-Na, pinggiran kota Seoul. Tersedia lima unit Chevrolet Trax untuk dites para jurnalis. Satu unit, dipersiapkan khusus untuk observasi, sedangkan sisanya bisa dikendarai di lintasan proving ground. Menariknya, semua Chevrolet Trax ini dilengkapi dengan sistem kemudi kiri, karena mamang versi produksi untuk pasar domestik Korea Selatan.
GM juga menyediakan satu unit Holden Trax, salah satu merek di bawah naungan holding asal Amerika Serikat itu, ketika akan dipasarkan ke Australia. Holden Trax ini, dilengkapi dengan sistem kemudi kanan, jadi sama seperti yang akan dipasarkan di Indonesia. Tanpa, basa-basi, KompasOtomotif langsung memilihnya untuk dites.
Karakteristik
Keputusan kami memilih Holden Trax adalah kedekatan karakteristik dengan Chevrolet Trax yang akan dijual ke Indonesia. Meski dari spesifikasi dan detail tampilan berbeda, tapi untuk kelengkapan umum, tentu sama saja. Dari luar, perbedaan paling kentara ada pada bentuk gril, lampu kabut, dan pelek, sisanya praktis sama dengan Chevrolet Trax.
Saat duduk di anjungan mengemudi Holden Trax, rasanya cukup nyaman. Komposisi jarak kaki, sandaran punggung, sampai ketinggian setir bisa disesuaikan, menciptakan ergonomi ideal bagi masing-masing postur pengemudi. Dari tampilannya, dasbor Holden sudah melengkapi sistem audio Trax dengan layar sentuh sekitar enam sampai tujuh inci, sementara Chevrolet masih tipe single DIN.
Tampilan lain juga terlihat pada desain setir, tapi untuk kelengkapan pengaturan, seperti aktivasi cruise control di sisi kiri dan sistem audio di kanan, tetap punya fungsi yang sama. Sementara untuk desain meter cluster, lubang pendingin ruangan, tuas perseneling, sampai tombol AC, bisa dibilang sama, antara keduanya.
Putar kunci kontak, maka raungan mesin 1.364 cc, turbo terdengar halus di dalam kabin. Posisi pengetesan kaca agak dibuka sedikit, kami tidak menggunakan AC karena memang cuaca mendung, dengan suhu luar ruangan menunjukkan angka 11-13 derajat celsius. Injak rem, pindahkan tuas transmisi dari posisi "P" ke "D", lepas rem tangan, injak gas, dan jalan.
Suspensi Trax terasa ideal, tidak terlalu lembut, bukan juga keras, sesuai dengan segmen yang di sasar, yakni SUV urban alias perkotaan. Saat diajak menikung landai, dengan menjaga kecepatan konstan 50-60 kpj, stabilitas mobil masih terjaga, bodi roll juga masih bisa dimaklumi.
Masuk ke lintasan lurus sekitar 400 meter lebih, pedal gas diinjak konstan, torsi puncak mudah didapat diputaran bawah, sekitar 2.000 rpm. Perpindahan gigi pada transmisi otomotis 6-percepatan ini juga lumayan halus. Buat yang mau merasakan sensasi transmisi manual, bisa memindahkan tuas ke posisi "M", dan operasional menaikkan atau menurunkan gigi, dilakukan dengan menekan tombol di sisi kanan tuas perseneling. Sama seperti yang ditawarkan pada Spin.
Waktu diajak slalom melintasi beberapa jejeran kerucut, Trax terasa cukup nurut bermanuver.
150 Kpj
Masuk ke putaran kedua, di lintasan lurus, pedal gas sengaja diinjak sampai mentok. Raungan mesin langsung "teriak" dan perpindahan transmisi terasa di putaran mesin 6.000 rpm. Dalam jarak singkat (400 meter), kecepatan yang kami berhasil capai, tepatnya 151 kpj, sebelum memperlambat laju saat memasuki tikungan.
Mesin turbo bertenaga 140 tk @4.900 rpm dengan torsi puncak 200 Nm @1.850 rpm, cukup responsif.
Pada putaran ketiga, mobil kami arahkan ke lintasan jalur dengan karakteristik jalan bergelombang. Bermuatan tiga orang dewasa, meski bukan yang terbaik, tapi kenyamanan relatif bisa terjaga ketika melaju dengan kecepatan sekitar 60 kpj.
Berkat fitur hill start-assist, semua ini bisa terjadi, artinya parkir di basement, tanjakan di Puncak, tidak perlu khawatir mundur ke belakang karena telat memindahkan pijakan dari pedal rem ke gas.
Dari seluruh pengalaman yang mengesankan mengendarai Trax, cuma satu hal yang disangkan para jurnalis. Kami dilarang mengabadikan satu gambar pun ketika menguji coba, sehingga dokumentasi yang diberikan, sifatnya terbatas, dipasok cuma oleh GM Korea. Sayang!
Kesimpulan
Pada kesempatan berikutkan, KompasOtomotif juga sempat menjajal Chevrolet Trax setir kiri yang dipasarkan untuk Korea Selatan. Selain tampilan desain dan kelengkapan fitur yang sedikit berbeda, sensasi yang dirasakan nyaris sama dengan Holden Trax.
Dari impresi awal mengendarai Holden Trax di Korea, SUV kompak ini bisa dibilang cocok untuk diajak rutinitas sehari-hari, atau ke luar kota sesekali di akhir pekan. Transmisi otomatis 6-percepatan yang bisa difungsikan manual, membuat pengemudi lebih fleksibel memilih gaya berkendara.
Bicara kelengkapan fitur, teknologi mesin, dan dimensi yang ditawarkan, Trax bisa masuk dalam alternatif pilihan utama konsumen, jika niat membeli SUV low. Tinggal, bagiamana GM Indonesia memposisikan banderolnya nanti. Memanfaatkan perjanjian perdagangan ASEAN-Korea, seharusnya GM bisa membuat Trax lebih kompetitif, jangan justru cuma mengejar margin yang besar, tapi tidak dilirik konsumen!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.