Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Insiden Rossi vs Marquez

Puncak Kekesalan Rossi Terhadap Marquez di Sepang

Kompas.com - 25/10/2015, 16:03 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Sepang, KompasOtomotif – Jika Anda nonton GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (25/10/2015), bisa jadi Anda ikut merasakan ketegangan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez. Di pertengahan balapan, keduanya saling susul, hingga pada puncaknya Rossi melambat di salah satu tikungan, lalu tampak menyenggol Marquez dengan lutut hingga pemilik nomor 93 itu tersungkur.

Hingga berita ini diturunkan, Race Director masih melakukan investigasi. Belum jelas siapa yang salah, dan apakah Valentino Rossi harus kena sanksi terkait insiden itu. Tapi yang jelas, inilah puncak kekesalan The Doctor terhadap Marquez sejak dirinya menuduh pemilik nomor 93 itu membantu Jorge untuk meraih Juara Dunia ketimbang membiarkan dirinya dan Jorge bertarung.

Dalam wawancara bersama media Italia, Kamis (22/10/2015), Rossi mengatakan bahwa di Phillip Island, Marquez sengaja melambat dan terlibat pertarungan bersama dirinya serta Iannone untuk membiarkan Lorenzo di depan. Padahal, Marquez cukup punya tenaga untuk bertarung dengan Lorenzo untuk merebut posisi pertama.

”Sangat benar kalau Marquez tidak bermain dengan kami berdua (dia dan Lorenzo), dia hanya bermain dengan saya! Saya fokus untuk untuk bertarung dengan Lorenzo, tapi jika Anda harus mengalahkan Marquez juga, semua akan jadi sangat sulit. Dalam masalah ini, dia (Marquez) tidak bermain fair, karena seharusnya dia sangat kompetitif dan berpeluang menang dalam dua balapan terakhir,” kata Rossi.

Pemilik 9 gelar juara dunia itu juga menuduh bahwa Marquez masih menyimpan dendam personal dengan dirinya, dan mulai ditumpahkan saat mengetahui rekan senegaranya (Lorenzo) harus bertarung melawan dirinya.

”Dia marah dengan saya dalam bentuk personal, meski dia tidak mengatakan itu. Dia memikirkan saat di Argentina, ketika saya membuatnya jatuh. Lalu di Assen, dan berpikir tentang tikungan chicane terakhir. Di kepalanya, dia merasa seharusnya menang. Sejak itu, dia marah dan berpikir seperti anak kecil: Saya tidak menang, tapi kamu juga tidak boleh menang,” ucap Rossi.

Sepang

Marquez sudah membantah, tapi pada balapan di Sepang, Marquez yang menguntit Pedrosa tiba-tiba melemah dan disalip Lorenzo. Lalu, terlibat persaingan sengit dengan Rossi dan terjadilah insiden itu.

Tidak ada yang tahu, tuduhan Rossi itu benar atau salah, dan hanya Marquez yang tahu. Yang jelas, saat diawancarai usai balapan, Rossi mengatakan bahwa kehilangan banyak waktu untuk mengejar Lorenzo ketika terlibat susul-menyusul dengan Marquez.

Rossi beralasan, kejadian saat Marquez jatuh adalah karena dirinya melambat dan harus menemukan racing line lagi, hingga akhirnya Marquez mendekat dan terlibat senggolan fisik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau