Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mercedes-Benz Tetap Kuat di Pasar yang Melemah

Kompas.com - 11/05/2015, 08:40 WIB
Jakarta, KompasOtomotif - Situasi ekonomi Indonesia yang sedang mengalami penurunan, berimbas langsung pada sektor otomotif. Berada dalam kebutuhan sekunder bahkan tersier, membuat otomotif tidak menjadi pilihan utama para konsumen di tengah kondisi yang sedang sulit.

Segmen mobil mewah adalah salah satu segmen yang terkena imbas penurunan. Apalagi, nilai tukatr mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat juga melemah. Ini memukul langsung para produsen yang banyak menghadirkan modelnya dengan status CBU (impor utuh).

Lalu, bagaimana strategi Mercedes-Benz Indonesia (MBI) dalam mempertahankan posisi teratasnya di pasar Indonesia yang sekarang sedang melemah. President and CEO Mercedes-Benz Indonesia, Dr. Claus Weidner menjelaskan bahwa sebenarnya situasi tidak terlalu lemah dan ada perkembangan kuat dalam 2-3 tahun terakhir.

"Kita lihat sekarang adalah di awal tahun ini. Secara keseluruhan memang melemah hingga ke batas tertentu. Sementara untuk pasar premium sejak tahun lalu pertumbuhannya memang tidak besar. Kita dapat lihat bahwa ada penurunan kecil di bulan-bulan pertama. Meski begitu, dari sisi kami, di saat pasar otomotif premium turun, justru penjualan kami naik di kuartal pertama ini (penjualan kuartal pertama 650 unit). Saat ini kami bertumbuh dibandingkan tahun lalu. Artinya strategi yang kami terapkan sudah benar dan terbukti sukses," jelas Claus saat berbincang dengan KompasOtomotif beberapa waktu lalu.

Strategi

Pria asal Jerman ini melanjutkan, Mercedes-Benz Indonesia melakukan stretegi bukan ukuran jangka pendek. MBI melihat lebih dulu keseluruhan produk yang tersedia, lalu memilih kendaraan yang cocok dengan pasar di Indonesia.

"Kami memilih mobil yang tepat untuk beberapa segmentasi yang di pasar otomotif premium Indonesia. MBI tidak hanya memilih kendaraan yang menjawab kebutuhan konsumen di satu sisi, namun di sisi lain, disesuaikan dengan aturan pemerintah," lanjut Claus.

Tujuan utama MBI adalah menghadirkan mobil secepat mungkin ke pasar Indonesia sehingga bisa dinikmati oleh konsumen. Hal pertama yang menjadi fokus adalah produk terbaik. "MBI punya desain baru, bahasa baru, dan portfolio produk yang sangat beragam. Kami coba menghadirkannya sebanyak dan secepat mungkin ke Indonesia, baik itu CBU ataupun CKD."

Kedua, MBI berusaha menetapkan posisi harga yang paling menarik bagi konsumen. Penentuan harga tidak hanya berdasarkan harga awal tetapi juga sudah termasuk ISP (Integrated Service Package) selama 3 tahun, yang memberikan Peace of Mind sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan saat berbicara mengenai pemeliharaan mobil.

Selanjutnya adalah membangun kompetensi di sisi wholesale maupun retail terutama dalam hal layanan pelanggan. Lebih utamanya lagi purnajual adalah salah satu area fokus yang sedang digarap MBI, dengan memperkuat kerja sama dengan para dealer untuk mencapai tujuan ini.

"Semuanya diimplementasikan bersama-sama, baik strategi yang berjangka panjang, produk yang terintegrasi, layanan pelanggan. Sekarang kami memulai juga di Best Customer Experience," tutup Claus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fakta Menarik Tekanan Udara Ban pada Mobil Listrik

Fakta Menarik Tekanan Udara Ban pada Mobil Listrik

Teknologi
Kualitas dan Harga Bersaing, Stellantis Tantang Mobil China

Kualitas dan Harga Bersaing, Stellantis Tantang Mobil China

News
Masalah Umum Motor Listrik Setelah Satu Tahun Pakai

Masalah Umum Motor Listrik Setelah Satu Tahun Pakai

Tips N Trik
Pengemudi Harus Ekstra Waspada Saat Melintas di Jalur Contraflow

Pengemudi Harus Ekstra Waspada Saat Melintas di Jalur Contraflow

Tips N Trik
Honda dan Nissan Merger, Ciptakan Grup Otomotif Terbesar Ketiga

Honda dan Nissan Merger, Ciptakan Grup Otomotif Terbesar Ketiga

News
Pembatasan Angkutan Barang saat Nataru Kembali Digelar Hari Ini

Pembatasan Angkutan Barang saat Nataru Kembali Digelar Hari Ini

Niaga
Jawa Timur Jadi Destinasi Utama Mudik Nataru 2024

Jawa Timur Jadi Destinasi Utama Mudik Nataru 2024

News
Layanan SIM di Jakarta Tutup Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025

Layanan SIM di Jakarta Tutup Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025

News
Kecelakaan Tol Pandaan-Malang: Truk Mundur Hantam Bus

Kecelakaan Tol Pandaan-Malang: Truk Mundur Hantam Bus

Tips N Trik
Risiko Berkendara Jarak Jauh dengan Motor yang Perlu Diketahui

Risiko Berkendara Jarak Jauh dengan Motor yang Perlu Diketahui

Tips N Trik
Aturan Ganjil Genap di Jakarta Masih Berlaku Hari Ini

Aturan Ganjil Genap di Jakarta Masih Berlaku Hari Ini

News
Arus Lalu Lintas Mudik Libur Natal 2024 Renggang, Ini Imbauan Polisi

Arus Lalu Lintas Mudik Libur Natal 2024 Renggang, Ini Imbauan Polisi

Tips N Trik
[POPULER OTOMOTIF] Hukum Tabrak Pengendara Motor yang Lawan Arah | Teknik Mengemudi yang Tidak Membuat Penumpang Mabuk | Jadwal Contraflow di Tol Jakarta Cikampek Selama Libur Nataru

[POPULER OTOMOTIF] Hukum Tabrak Pengendara Motor yang Lawan Arah | Teknik Mengemudi yang Tidak Membuat Penumpang Mabuk | Jadwal Contraflow di Tol Jakarta Cikampek Selama Libur Nataru

Feature
Imbas Kecelakaan Bus PO Tirto Agung, Lalu Lintas Tol Pandaan - Malang Terpantau Padat Marayap

Imbas Kecelakaan Bus PO Tirto Agung, Lalu Lintas Tol Pandaan - Malang Terpantau Padat Marayap

News
Kecelakaan Bus Tirto Agung di Malang, Pihak PO Menolak Berkomentar

Kecelakaan Bus Tirto Agung di Malang, Pihak PO Menolak Berkomentar

News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau