Jakarta, KompasOtomotif - Ternyata Operasi Zebra Jaya yang dilakukan Polda Metro Jaya selama dua pekan pada 26 November – 9 Desember lalu di Jakarta mendapat banyak respon positif. Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bakharuddin Muhammad Syah menyatakan bahwa masyarakat ingin polisi terus menertibkan keruwetan lalu lintas di Ibu Kota.
“Kalau kita pas interaktif lewat media telepon, radio, maupun televisi, masyarakat ternyata rindu. Kenapa pak polisi kok hanya dua minggu, kenapa ga tiap bulan ambil dong dua minggu atau satu minggu laksanakan kegiatan operasi,” ujar Bakharuddin menirukan suara masyarakat, di Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Selama operasi Zebra, polisi telah menilang 80.960 pengemudi. Pelanggar terbanyak adalah pengendara sepeda motor sejumlah 58.012 kasus. Setelah itu 5.743 pengemudi mobil pribadi, 3.247 taksi, 1.544 bus, dan 1.060 metromini.
Penyelenggaraan Operasi Zebra sudah terjadwal, sambung Bakharuddin, penentunya adalah kesiapan man, money, material, method, machine. Selain Zebra, setiap tahun ada empat kegiatan operasi lain yang langsung “menyerang” pelaku lalu lintas.
Lantas apakah mungkin razia atau penertiban skala besar dilakukan mendadak agar mendapatkan efek kejutan buat pelanggar? “Semua memungkinkan karena memang kita fleksibel melihat kepentingan masyarakat. Tujuannya tentu meningkatkan harkat dan martabat manusia,” tutup Bakharuddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.