Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Minta Dukungan Pemerintah Soal Bahan Bakar Alternatif

Kompas.com - 21/11/2014, 16:17 WIB
Karawang, KompasOtomotif - Pelaku industri otomotif berharap Pemerintah Indonesia punya kebijakan yang mendukung pengembangan kendaraan ramah lingkungan dan berbahan bakar alternatif.

Langkah ini tidak saja diperlukan untuk menunjang program pemerintah menggalakan penggunaan energi alternatif, tapi juga untuk meningkatkan daya saing industri otomotif nasional dalam menghadapi tren pasar global ke depan.

“Pelaku industri siap untuk mendukung program meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan pemakaian energi selain minyak, seperti gas dan etanol,” kata Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas saat menerima kunjungan Menteri Perindustrian Saleh Husin, ke pabrik Toyota di Karawang  International Industrial City  (KIIC) , Jawa Barat, Kamis  (21/11/2014).

Produsen otomotif dunia sejak beberapa tahun terakhir ini berpacu mengembangkan berbagai teknologi untuk menghemat pemakaian bahan bakar minyak (BBM). Selain melalui pengembangan teknologi hibrida, produsen mobil juga mengembangkan teknologi bahan bakar alternatif seperti gas dan etanol, termasuk menggunakan bahan bakar hidrogen.

Toyota juga telah berhasil mengembangkan kendaraan berbahan hidrogen seperti bernama Toyota Mirai. Versi konsepnya bernama FCV sempat dipamerkan dalam Indonesia Internationa Motor Show (IIMS) 2014, September lalu.

Toyota Indonesia sendiri juga telah mempunyai kemampuan untuk memproduksi mesin kendaraan berbahan bakar etanol. Karena pasarnya belum tersedia di dalam negeri, mesin ini diekspor ke sejumlah negara di Amerika Latin seperti Argentina.

“Sejak beberapa tahun terakhir, TMMIN secara kontinyu mengekspor mesin berbahan bakar etanol ke pasar negara Amerika Latin yang antara lain digunakan untuk Toyota Hilux oleh produsen Toyota di negara tersebut,” kata Made.

Selain itu TMMIN juga telah berhasil mengembangkan pemakaian bahan bakar gas alam atau dikenal Compress Natural Gas (CNG) untuk sejumlah kendaraan yang diproduksi di Indonesia seperti Limo dan Agya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau