Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Civic Nova dengan "Nyawa" Baru yang Istimewa

Kompas.com - 17/11/2014, 08:20 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Restorasi mobil klasik gampang-gampang susah, intinya memang wajib telaten dan sabar selama proses pengerjaan, sebab semua ide dan keinginan tidak selalu cepat terjadi. Seperti yang dialami Iik sudiro, “pria Honda” yang akhirnya tak ragu merogoh kocek hingga ratusan juta buat mengubah penampilan Honda Civic Nova keluaran 1988.

Iik mengaku tak pernah punya mobil selain merek berlambang “H”. Mobilnya yang pertama adalah Civic lalu berganti menjadi Estilo, kemudian Jazz. Namun pada 2009, Iik mengatakan kepincut dengan Civic lawas.

Febri Ardani Warna cat merah menyala jadi perhatian saat di jalan.

“Tahun 2010 awal beli Civic Nova tahun 1988, waktu itu kondisinya agak hancur, bisa dibilang parah,” ujar Iik sewaktu berbincang dengan KompasOtomotif, dua pekan lalu. Rupa Nova yang lawas justru menjadi daya pikat, Iik bilang Nova lebih “imut” dibanding Estilo.

Konsep restorasi sudah disiapkan sejak hactchback 2-pintu itu berhasil dibeli dengan harga tak sampai Rp 50 juta. Garapan pun dimulai, dengan kondisi unit berupa “bahan” proses peremajaan sudah dikira bakal sulit dan memakan waktu lama. Sektor yang pertama kali dibenahi adalah memasang sistem power steering agar mudah mengendalikan mobil saat digunakan, sisanya diserahkan ke bengkel namun pengerjaannya serabutan.

“Karena keterbatasan waktu dan dana, membuat penyegaran hanya ala kadarnya. Mobil hanya dipakai 1,5 tahun, sempat nganggur setahun,” cerita Iik yang mengaku berprofesi sebagai arsitek.

Febri Ardani Mesin diganti B16 B20, untuk menambah performa jeroan dan komponen lain diganti produk kompetisi.

Semangat lagi
Sejak tahun lalu hasrat mendandani Nova timbul lagi, bahkan makin semangat sebab sekarang ia ingin restorasi benar-benar dikerjakan agar menyamai kondisi unit seperti baru keluar dari pabrik.

“Tadinya mau dijual, tapi akhirnya kok sayang. Makanya direstorasi lagi,” sambut Iik.

Nongkrong di forum grandcivic.com membakar semangat, masukan dan informasi yang didapat mencerahkan niat. Iik mengatakan satu hal yang juga mendorong modifikasi lebih jauh adalah penggantian mesin asli Nova menjadi mesin B16. Proses tersebut dipercayakan pada bengkel AP Speedi kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

“Dulu ada yang bilang swap engine itu ga bisa buat Nova tahun 1988, tadinya sempat bikin frustasi. Mesin utuh B16 yang dipakai sekarang itu dibeli di Indonesia, tapi bagian bawahnya ditukar dengan B20,” kata Iik.

Tidak hanya sampai di situ, karena kepalang senang bisa swap engine, jeroan mesin juga diganti produk kompetisi. Ditambah lagi penggantian sistem pembuangan, jalur bahan bakar, pendinginan mesin, saluran udara, serta pemetaan ulang ECU. Iik yakin hasil tenaganya mencapai 250 tk.

Febri Ardani Wajah lawas tampil segar dengan produk-produk baru.

Retro
Modifikasi mesin sudah banyak memakan biaya, tapi Nova masih belum ganteng maksimal. Sebab itu Nova ditelanjangi agar bisa tampil remaja setelah dilapisi cat baru warna merah menyala. Sedikit tambahan nuansa modern, folding roof dipasang di bagian atap.

“Semua eksterior baru, karet, bemper, spoiler, sayap itu model EF9. Saya mau kaya OEM, seperti baru. Nyari barang-barang ini mesti sabar, blusukan ke bengkel-bengkel, ada juga yang beli di e-bay atau titip teman yang ada di Malaysia,” ungkap Iik.

Febri Ardani Detail restorasi Civic Nova milik Iik Sudiro, sampai stiker pun dipesan langsung ke Jepang.

Dalam kabin juga demikian, semua komponen diganti mengikuti OEM. Satu hal yang tidak dibenahi adalah sistem hiburan, buat Iik mendengar suara mesin lebih merdu dibanding lantunan lagu manapun.

“Saya ga pernah modif sampai totalitas segini. Total pengerjaan sampai setahun, sangat lama karena sering silang pendapat tentang pemilihan warna dan konsep, sampai nyari spare part,” tutup Iik.

Febri Ardani Pelek 16 inci bernuansa retro plus penggantian komponen suspensi membuat bodi bisa lebih ceper.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau