Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Sepeda Motor Melambat di Ujung Tahun

Kompas.com - 10/11/2014, 13:55 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

 
Jakarta, KompasOtomotif - Penjualan sepeda motor nasional periode Oktober 2014 menciut menjadi 675.652 unit, turun 4,6 persen dibanding bulan sebelumnya 706.938 unit. Banyak konsumen yang menunda pembelian sepeda motor baru karena rencana kenaikan BBM oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Memang pasar melemah Oktober ini, agak kurang bagus. Tapi, kami tetap optimis sampai akhir tahun setidaknya penjualan sepeda motor bisa mencapai rentang 7,95 juta-8,025 juta unit tahun ini," jelas Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) di Jakarta, pekan lalu.
 
Mengacu data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) periode sepuluh bulan pertama tahun ini (Januari-Oktober 2014), total penjualan sepeda motor di pasar domestik Indonesia tercatat sudah 6.728.484 unit, naik 3,03 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 6.530.079 unit.
 
Menurut Margono, jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM bersubsidi akhir tahun ini, maka dipastikan pasar akan lebih terganggu lagi. Namun, kondisi ini hanya berlaku sementara sampai akhirnya masyarakat kembali menyesuaikan pengeluaran harian untuk transportasi.
 
"Sepeda motor itu masih merupakan alat transportasi paling ekonomis sekarang, jadi masih belum bisa digantikan posisinya," tukas Margono.
 
Pangsa pasar
Jika diurai dari total penjualan hingga Oktober 2014, maka Honda masih menguasai pangsa pasar dengan menikmati 63,17 persen atau berhasil menjual 4.250.429 unit sepeda motor. Yamaha masih diperingkat kedua dengan menguasai 31 persen pangsa atau 2.085.558 unit.
 
Suzuki menyusul kemudian dengan 3,65 persen atau menjual 245.797 unit, selanjutnya ada Kawasaki dengan 130.390 unit (2,06 persen), dan TVS 8.310 unit atau (0,12 persen).
 
"Sampai akhir tahun, saya optimis Honda akan menguasai minimal 63 persen pangsa pasar, bahkan bisa lebih, tergantung kondisi nanti," tutup Margono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau