Jakarta, KompasOtomotif – Menjelang momen terakhir prosesi penyerahan jabatan, Johnny Darmawan berbagi cerita pengalamannya selama memimpin Presdir Toyota Astra Motor di Indonesia. Semua kisah perjalanan diringkas menjadi buku "Kiprah Toyota Melayani Indonesia 2002-2014" yang resmi diluncurkan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (3/4/2014).
Dalam bacaan diceritakan, Johnny membawa bendera Toyota tetap berkibar di Indonesia pasca krisis 1998 yang berlanjut ke masa awal menjabat pada 2002. Toyota Indonesia pun berinovasi, berbekal ilmu hasil riset kondisi konkrit jalanan, infrastruktur, sampai karakteristik konsumen, lahirlah sang fenomenal, Avanza.
Johnny juga dikenal sebagai “negosiator ulung” yang cemerlang menggaet hati Toyota Motor Corporation agar mau berinvestasi di Tanah Air. “Banyak strategi untuk mendekati mereka. Tidak mungkin orang di bawah (level Manager), membawa keyakinan tentang Indonesia ke atas apabila mereka tidak yakin 200 persen oke. Kalau masih 75 persen, jarang sekali terjadi, biasanya ditolak atau justru mereka malah malu,” terang Johnny.
Dalam buku juga menceritakan tentang semangat filosofi Kaizen yang berarti perbaikan tanpa henti, strategi TAM menerobos sebagian besar segmen pasar mobil penumpang serta mobil komersial, celah meloloskan diri dari krisis, investasi, kiat mempertahankan kredibilitas merek Toyota, hingga kejelasan penyuplai TAM.
Toyota Indonesia
Selain tentang TAM selama kepemimpinan Johnny, buku yang dicetak PT Gramedia ini juga merangkum kiprah Toyota selama 42 tahun di Tanah Air. Dimulai bersama perusahaan multinasional Astra International Tbk (AI) yang awalnya menggeluti bidang perdagangan berupa hasil pertanian sebelum merambah ke otomotif. Pada 1971, "perantauan" Toyota ke Indonesia mengandalkan "jagoan" SUV Land Cruiser. Kehadirannya kala itu menantang era dominasi pabrikan Amerika Serikat dan Eropa yang merajai pasar.
Dengan meleburnya Toyota, perlahan tapi pasti AI menggeser fokus untuk terjun lebih dalam di dunia otomotif. Dalam karya ilmiah, "Pembelajaran TP Rachmat (2012), Presiden Direktur AI periode 1984-1998 dan 2000-2002, Theodore Permadi Rachmat, menuturkan, Toyota membawa dampak positif terutama dalam manajemen sumber daya manusia dan budaya etos kerja yang akhirnya menjadikan AI "pemain besar" dan lebih diperhitungkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.