Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Audi dan BMW Berpacu Mengadopsi Lampu Laser

Kompas.com - 16/01/2014, 12:21 WIB
Zulkifli BJ

Penulis

BMW Elemen lampu laser pada BMW i8
BBC Elemen lampu laser dan LED pada Audi
you tube Perbedaan lampu sorotan lampu laser dan LED pada BMW i8
i00.i.aliimg.com Lampu laser interior (pintu) untuk menghasilkan gambar bayangan

Las Vegas, KompasOtomotif – Dua produsen Jerman, Audi dan BMW tidak hanya bersaing ketat sebagai #1di dunia untuk penjualan mobil premium, juga teknologi. Paling gres adalah persaingan untuk segera memanfaatkan teknologi laser untuk lampu depan atau utama.

Pada Desember tahun lalu, Audi mengumumkan, akan menggunakan laser untuk lampu depan  R18 e-tron untuk balap Le Mans atau lomba ketahanan dunia alias WEC (World Endurance Championship), DTM dan GT Sport. Bahkan minggu lalu, di Consumer Electronics Show (CES) 2014, Las Vegas, Audi kembali memperkenalkan lampu laser, kali ini dipasang pada mobil konsep sport kupe hibrida plug-in atau PHEV terbarunya.

BMW
Sebelumnya, pada September 2013 –di Frankfurt Auto Show - BMW menggumumkan akan menggunakan teknologi laser sebagai lampu utama mobil sport hibrida plug-in (HEV) yang akan diluncurkan di akhir tahun ini, yaitu i8 (sebagai opsional). Setahun sebelumnya (2011), BMW mengumumkan, telah berhasil mengembangkan lampu laser. 

Penggunaan laser sebagai penerangan semakin menarik karena bisa membuat penampilan mobil tambah keren,baik eksterior maupun interiornya. Beberapa perusahaan lampu di China, dalam beberapa tahun terakhir, gencar menawarkan berbagai lampu laser untuk pencahayaan interior yang menghasilkan berbagai bentuk sinar berupa gambar.

Laser kini sudah banyak digunakan pada aktivitas manusia sehari-hari. Salah satunya adalah pemakai komputer, yaitu tetikus atau mouse laser. Juga digunakan untuk peranti audio yang dilengkapi dengan konektor (input dan output) optik atau S/PDIF (Sony/Philips Digital Interface Format), lampu panggung dan disko.  

Saingan LED
Lampu laser diperkirakan akan menjadi saingan LED yang belum berkembang secara maksimal sampai saat ini karena masih terlalu mahal. Menurut para ahli Audi dan BMW, laser punya beberapa kelebihan dibandingkan LED. Salah satunya, ukuran elemen atau sel lebih kecil dibandingkan dengan LED.

Diameter elemen dioda laser sangat kecil. Sebagai pembanding - menurut ahli BMW - satu sel lampu LED luas permukaan satu militer persegi. Sedangkan lampu laser hanya beberapa mikron atau seperseratus dari sel lampu LED. Aspek tersebutlah yang menjadi daya tarik para ahli memanfaatkan laser sebagai perangan utama mobil. Dengan ukuran lebih kecil, para perancang bisa membuat wajah mobil makin aerodinamis.

Keuntungan lain, densitas cahaya yang dihasilkan lebih tinggi. Kalau LED menghasilkan cahaya 100 lumen untuk setiap watt, laser bisa mencapai 170 lumen. Sedangkan panjang sorotannya mencapai 500 meter atau 5 kali panjang lapangan bola.  

Untuk menghasilkan warna cahaya putih yang enak dilihat mata (tidak silau), sinar yang dihasilkan dioda laser, lebih dulu diubah oleh fosfor fluorescent di lampu utama. Hal ini harus dilakukan karena warna cahaya asli laser kebiru-biruan.

Audi juga sudah mengumumkan, akan memanfaatkan teknologi laser ini sebagai lampu depan mobil balap Le Mans, R18 e-tron Quattro yang diluncurkan pada April mendatang.

Khusus untuk mobil yang dipamerkan di CES, lampu depan laser digabung dengan LED. Karena itulah, setiap sisi lampu terdapat dua lapis berbentuk trapesium. Menurut Audi, lampu LED  untuk jarak dekat (low beam), sedangkan laser untuk jarak jauh (high beam).

Video lampu laser BMW i8



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com