Sepenting apa bagasi pada sepeda motor? Alfons, anggota Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI), menjelaskan bahwa fitur tersebut wajib ada. ”Nggak terlalu besar nggak masalah. Peralatan wajib yang dibawa biker paling jas hujan, kunci-kunci, dan komponen cadangan. Kalau helm sudah biasa dikunci saja,” ujarnya kepada KompasOtomotif (23/12/2013).
Pentingnya keberadaan bagasi sempat mengundang komentar Kementerian Perhubungan. Dalam sebuah kesempatan, Kasubdit Promosi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Besty Ernani, malah menyarankan produsen membuat bagasi yang mampu memuat dua helm sekaligus! "Orang didorong selalu menggunakan helm dan tidak ada lagi alasan malas," ujarnya.
Fungsionalitas
Masalahnya, bagaimana dengan sepeda motor sport? Beberapa produsen sudah mulai menyelipkan ruang penyimpanan di balik jok. Tentu tidak besar dan tidak mungkin ”menelan” helm karena dimensi. Cukup bisa membawa jas hujan akan sangat membantu. Estetika tetap didapat, namun DNA sport kental tidak bakal hilang.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pun menyikapi kebutuhan ini dengan memberikan hampir semua produknya kompartemen penyimpanan barang. Eko Prabowo, GM Pemasaran, Promosi, dan Pengembangan Komunitas YIMM mengatakan kepada KompasOtomotif, Senin (23/12/2013) bahwa ruang penyimpanan barang pada sepeda motor dipandang cukup penting, walaupun secara penggunaan diserahkan sepenuhnya kepada kebiasaan konsumen.
”DNA Yamaha terletak pada desain sporty dan kelincahan manuver. Tentu, estetika tetap menjadi pertimbangan, dan ini alasan kami tidak menyediakan fitur penyimpanan helm. Masing-masing produsen punya cara dan fitur sendiri dalam produknya, dan masing-masing punya kelebihan,” urai Eko.
Yamaha sendiri sudah pernah mengenalkan bagasi besar pada skutik pada produk Nouvo beberapa tahun silam. Saat ini, fitur ini tetap dipertahankan, misalnya pada Soul GT dengan luas 8,8 liter. Atau Mio J dengan dimensi kecil tapi punya bagasi 8 liter. Bahkan bebek terbaru, Force, punya kompartemen penyimpanan 9,2 liter.