Stuttgart, KompasOtomotif - Bila Audi sudah memproklamasikan E-Tron dan BMW dengan I-Series sebagai kendaraan masa depan yang ramah lingkungan , Mercedes-Benz menyodorkan E-Class Superlight. Berarti, ketiga produsen mobil Jerman ini siap beradu teknologi di produk premium mereka.
Sesuai namanya Superlight, Mercedes meengandalkan bahan serat karbon yang super ringan untuk bodi, bahkan sampai ke sasis. Tak heran, bobotnya lebih ringan 350 kg dari versi E-Class standar. Mengenai dimensinya, konon mendekati varian CLS (P/L/T : 4.913mm/2.059mm/1.403mm). Sedang desain akan mengombinasikan elemen konsep C-Class pada F800 dan S-Class di F125.
Terobosan yang dilakukan Mercedes tak sebatas pada bodi dan sasis. Jantung pacunya kelak memadukan mesin hydrogen bertenaga 150 PS dengan motor listrik berkekuatan 50 PS. Selain itu, Mercedes juga menyiapkan mesin alternatif lain seperti mesin konvensional, diesel maupun hibrida.
Hingga saat ini, Mercedes masih merundingkan kesesuaian aplikasi suspensi pada bodi. Artinya, sistem suspensi yang digunakan terbuat dari bahan yang ringan untuk menunjang proyek 'superlight'. Begitu pula dengan vendor penyedia komponen kaki - kaki lainnya yang diminta mereduksi bobot.
Racikan E Superlight ini ternyata memaksa Mercedes untuk mematok harga cukup tinggi bahkan kabarnya nyaris mendekati S-Class 95.000 dolar Amerika Serikat / Rp 814 juta lebih mahal 35 persen dari harga E Class (perbandingan harga saat ini). Jika semua rencana berjalan lancar Mercedes akan memproduksi prototipe di 2015, dilanjutkan produksi 20.000 unit setahun untuk 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.