YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Tim evakuasi gabungan dari anggota Kopasus, PMI, dan relawan PKPU masih berusaha mengevakuasi jenazah di Dusun Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin ( 8/11/2010 ) pagi. Evakuasi tetap dilakukan meski Gunung Merapi terus menyemburkan awan panas sejak kemarin dan tak henti mengeluarkan suara gemuruh.
Puluhan anggota tim bergerak naik masuk ke wilayah Cangkringan yang berjarak sekitar 10 kilometer dari puncak Merapi dengan membawa Jeep, truk-truk, dan beberapa mobil ambulans. Kali ini, tim juga membawa dua kendaraan amphibi milik PMI. Kendaraan itu sangat diperlukan untuk melintasi daerah yang dialiri lahar panas.
Selain karena teror wedhus gembel yang berupa semburan awan panas, evakuasi selama ini terkendala sisa-sisa lahar yang menumpuk di Kali Gendol. Jika memaksa melintas, sepatu akan sobek atau meleleh. Padahal, masih banyak jenazah yang belum dievakuasi di sekitar Kali Gendol.
Di Dusun Glagaharjo, berdasarkan informasi warga, ada sekitar 13 jenazah yang belum dievakuasi. Begitu pula di Dusun Ngepringan, Wukirsari, ada sekitar 10 jenazah masih tergeletak di tempat mereka tewas.
Pantauan Kompas.com, mendekati Dusun Glagaharjo, terlihat kerusakan hebat akibat semburan awan panas pada Jumat pekan lalu. Pohon-pohon tumbang dan menutupi jalan. Tim harus memotong pohon yang melintang dengan mesin pemotong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.