Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda PCX, Jempolan!

Kompas.com - 30/06/2010, 16:13 WIB

KOMPAS.com-Kendati hanya dipinjamkan 40 jam (tidak semua waktu bisa dimanfaatkan), untuk mendapatkan kesan yang lebih luas, KOMPAS.com meminta dan memberi kesempatan kepada bebarapa orang mencoba skuter matik ini. Tak hanya pria, juga wanita. Ternyata, respon dan kesan yang diberikan seragam. “Hebat!” ungkap mereka sembari memberikan jempol.

Namun setelah tahu harganya, Rp 32 juta, muncul komentar. “Wah, susah menjangkaunya. Namun yang pasti, harga untuk Honda PCX ini tidak bohong.” Begitulah kesan mereka setelah mencoba dan mengetahui teknologi yang digunakan skuter Honda yang diimpor CBU dari Thailand.

Awalnya ada rasa khawatir atau ragu mencoba karena tubuh skuter ini cukup besar. Namun setelah mengendarainya, ketagihan! Enak dikendarai. Licah! Lebih ringan dibandingkan skutik yang lebih kecil. Bahkan, ada yang bilang, lebih enak dari model sport. “Untuk perjalanan jauh mantap.”

Soalnya kenyamanan, tidak bisa dipungkiri, harus diberi acungan jempol. Lantas bagaimana bagi mereka yang baru kenal dengan skutik premium ini. Perlu mempelajari dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan atau kebingungan saat  menggunakannya. Juga perlu menyesuaikan diri dengan fitur skutik ini, yaitu saat sistem “Idling Stop”-nya berfungsi! Soalnya, mesin tiba-tiba mati.

Start Mesin Mesin baru mau dihidupkan bila standar samping dinaikkan dan tuas rem kiri ditarik. Begitu tombol starter ditekan, mesin langsung hidup. Suaranya sangat halus. Mesin ini pula yang mendapat pujian dari mereka yang diberi kesempatan oleh KOMPAS.com mencobanya. “Halus sekali!” komentar mereka yang mencoba dan mendengarkannya.

Begitu grip gas ditarik, skutik ini meluncurkan halus dan bertenaga. Responsif. Bahkan, menurut rekan dari KOMPAS.com yang bobotnya 120 kg, ketika mencoba kecepatan 100 km/jam, dinilainya oke! Padahal sehari-hari menggunakan sepedamotor sport dengan sistem injeksi.

Hal ini sekaligus menutup keraguan beberapa orang ketika mengetahui skutik ini menggunakan mesin 125cc. Tetapi setelah diberi tahu, mesin PCX ini menggunakan sistem injeksi, mereka pun paham.

Meluncur pada keramaian lalu lintas jalanan umum asyik dan terasa nyaman. KOMPAS.com yang juga mencoba sebagai boncengan memperoleh kesan, nyaman. Hanya agak terganggu sedikit benjolan di tengah jok. Mungkin dipikirkan bentuk desain jok yang memberikan kenyamanan bagi penumpang dan boncengannya?

Untuk mendapatkan masuka kenyaman dari boncengan, KOMPAS.com minta isteri duduk di belakang. Setelah merasakannya, langsung memberi komentar, “Nyaman saat melewati polisi tidur.Bantingannya tidak keras.”

Idling Stop Bagi pengguna pertama yang harus diingat, setelah dipakai dan mesin panas, begitu berhenti, setelah tiga detik (grip gas dilepas), mesin langsung mati (tombol idling stop diaktifkan). Bila hendak jalan, tinggal menarik grip gas, PCX ini pun langsung ngacir!

Fitur yang membuat konsumsi bahan bakar lebih irit. Terutama bila berada di perempatan dengan waktu aktif lampu merah cukup lama. Untuk memberi tahu bahwa sistem “Idling Stop” aktif, pada panel instrumen sebelah kiri speedmoter ada indikator berupa lampu orang yang hidup. Atau disebut “Stand By”

Hal yang perlu diperhatikan, begitu standar samping diturunkan, mesin langsung mati. Sistem pengaman yang efektif!

Ketika skutik ini diubah posisinya dari miring ke standar tengah (parkir), alarm langsung berbunyi. (Tukang parkir harus diberi tahu kalau ingin memindahkannya). Bahkan melihat penampilannya yang mewah, ada yang mengusulkan, harus dibuat tempat parkir khusus. “Kalau disatukan dengan motor lain, bisa lecet,” begitu komentar yang muncul.

Posisi Mengendara Posisi pengendara sangat menyenangkan. Baik kedua kaki pada dek bawah dan saat tangan memegang  setang yang mirip dengan sepedamotor sport. Kendati tubuh skutir bongsor, namun enak diajak bermanuver. Juga lincah selap-selip menerobos kemacetan lalu lintas Jakarta.

Stabilitas sangat oke kendati postur skutik  besar. Tak kalah menarik, combi brake yang digunakan pada kedua rem, depan dan belakang juga sangat membantu stabilitas ketika direm mendadak.

Bahkan, ketika hanya satu tuas rem saja ditarik, skutik ini tidak kehilangan keseimbangan. Pasalnya dengan satu tuas, kedua rem depan dan belakang bersamaan secara bersamaan.

Bagasi dan Tangki Untuk membuka bagasi di belakang dan tutup tangki bahan bakar di depan pengendara, harus menggunakan tombol. Kendati demikian, juga harus menggunakan kunci. Nah, agar bisa dibuka, posisi kunci harus pada tanda “Fuel dan Seat”.

Kotak bagasi berukuran sangat besar dan bisa memuat helm full-face. Juga ada laci di bawah setang di sebelah kiri. Bisa untuk mengamankan barang elektronik, terutama ketika hujan. Lampu depan sangat terang. Tombol-tombol lain mudah dioperasikan. Speedmotor model jarum mudah dilihat. Begitu juga dengan indikator bensin yang menggunakan petunjuk digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com