Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliru Kian Tinggi Kilometer, Servis Kian Mahal

Kompas.com - 26/03/2009, 08:12 WIB

KOMPAS.com - Kebanyakan pemilik Kijang Innova baru, di awal-awal semangat sekali membawa ke bengkel resmi untuk di servis. Maklum, masih anyar, enak dan nyaman. Apalagi jarak tempuh masih di bawah 1.000 km, sehingga dibela-belain untuk melakukan servis gratis pertama. Namun setelah itu, ada kecenderungan enggan memasukkan kendaraannya ke authorized workshop.

Alasannya, selain penuh, biaya perbaikannya cukup mahal. Terlebih kilometer mobil sudah semakin jauh - katakanlah lebih 30.000 km - dan mulai mengeluarkan bunyi-bunyian. "Selama masih masa garansi, kerusakan pada komponen akibat cacat produksi bisa diganti," ungkap Iwan Abdurahman, Section Head Technical Service Division-Training Department PT Toyota Astra Motor.

Jangan lewati batas toleransi
Khusus untuk pembeli Kijang Innova mulai 2009, menurut Iwan dibebaskan dari biaya jasa sampai 50.000 km, sedang produksi 2007-2008 hanya sampai 30.000 km. Mengenai Warranty berlaku 36 bulan atau 100.000 km. "Tinggal mana yang lebih dulu dicapai," sebut Iwan.

Dalam memberlakukan servis berkala, Toyota sedikit unik dibandingkan ATPM lainnya. Di sini, Innova dan keluarga varian Toyota lainnya diwajibkan melakukan servis berkala setiap kelipatan 10.000 km. "Ini dikarenakan kualitas oli yang direkomendasi Toyota sanggup menempuh jarak segitu," papar Iwan.

Makanya, ia mewanti-wanti jangan melewati batas toleransi servis. Risikonya, umur pakai komponen jadi lebih pendek. Warranty bisa hilang akibat keteledoran pemilik yang ketika masuk servis kilometernya sudah melewati batas toleransi sampai ratusan kilometer bahkan di atas 1.000 km. Apalagi total kilometer sudah di atas 30.000 km, pasti punya anggapan biaya perawatan mahal.

Menurut Iwan, keliru kalau makin tinggi jarak tempuh makin mahal biaya perawatannya. "Biaya servis terbesar itu justru pada 40.000 km dan 80.000 km karena item yang diperiksa sejambreng (tepatnya sekitar 37 bagian) dan ada beberapa yang diganti," bilangnya.

Ketika balik servis lagi di Km 50.000, pengerjaannya sama seperti dengan 10.000 km atau 30.000, 70.000 dan 90.000 yang diperiksa belasan bagian. Item yang dicek sebanyak sekitar 17 item (Bisa dilihat pada buku warranty dan servis berkala). Biaya servis bisa besar jika ada komponen yang harus diganti lebih cepat dari waktunya.

Penggantian itu dipicu kondisi jalan yang kurang baik, seperti berdebu, kasar atau berlumpur sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih teliti. "Saringan oli, misalnya yang seharusnya 10.000 km, tapi baru 5.000 km sudah kita kasih tahu kondisi harus diganti," papar Iwan.

Aman dan cepat
Dalam menyervis Innova, ada pemilik yang lari dari bengkel resmi karena mahal. "Ya, sudah pasti. Bengkel resmi jadi mahal kalau mobil ada yang rusak. Jika normal, tidak ada yang mahal," tegas Usman Adie, Service Operation Manager PT Tunas Toyota, salah satu dealer dan authorized workshop Toyota.

Perihal mengenai bengkel resmi suka main ganti komponen, Usman coba meluruskannya. Sebagai authorized workshop, dalam menyervis kendaraan harus cepat, efisien dan aman. Karenanya, pengerjaan dilakukan sesuai dengan urutan.

Ia mengambil contoh rem. Ketika datang servis dan diperiksa kondisi kanvas sangat tidak mungkin untuk jalan 10.000 km berikutnya. "Bisa dipaksakan, nanti malah kena teromol dan makin besar biayanya. Makanya kita tawarkan untuk ganti dengan komponen asli," ujar Usman.

Perumpamaan lain, kopling. Ketika ada penggantian pelat kopling, menurut Usman, sekalian diperiksa rumah matahari. Kalau memang daya tahannya tidak bisa untuk menempuh jarak 10.000 km berikut (untuk jadwal servis berikutnya), sekalian diusulkan untuk diganti.

Diakui oleh Usman, jika Kijang Innova ada yang mengalami kondisi seperti itu, ketika dibawa ke bengkel umum, pasti yang diganti hanya pelat kopling. "Tapi, enggak berapa lama harus balik lagi karena giliran rumah mataharinya yang kena." Di sini Toyota, lanjutnya tak ingin konsumennya dibikin repot.

Dengan begitu, ketika ke luar bengkel, pemilik kendaraan merasa aman dan nyaman di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com