Kesalahan Umum dalam Merawat Baterai Motor Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan baterai menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga performa motor listrik tetap optimal.

Sayangnya, kebiasaan membiarkan daya baterai hingga kosong total, atau yang sering disebut "nol persen," sering kali dianggap sepele.

Padahal, kebiasaan ini sangat merugikan pemilik kendaraan listrik, karena dapat memperpendek masa sehat baterai serta kinerja kendaraan secara keseluruhan.

Menurut CEO Maka Motors, Raditya Wibowo, kebiasaan membiarkan baterai kosong total harus dihindari jika pengguna ingin baterai tetap awet dan efisien.

"Pengisian daya sebaiknya dilakukan ketika kapasitas baterai sudah menyentuh 20 persen. Amannya, 30 persen sudah mulai cari tempat pengisian daya. Jangan menunggu hingga benar-benar habis. Hal ini untuk membantu mengurangi stres pada sel baterai dan memperpanjang masa pakainya," ujar Raditya saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

Teknologi Canggih Namun Harus Tetap Diingat

Raditya juga menjelaskan bahwa motor listrik terkini umumnya dilengkapi dengan sistem manajemen baterai yang canggih untuk mengurangi risiko kerusakan akibat pengisian daya yang tidak tepat.

Meskipun demikian, pengguna tetap perlu memahami bahwa kebiasaan pengisian yang baik adalah tanggung jawab bersama.

"Jaga baterai motor listrik tetap pada level yang tepat juga penting untuk menjaga efisiensi energi secara keseluruhan. Setiap pemilik motor listrik mesti paham cara mengisi daya dengan benar, agar motor listrik terhindar dari penurunan performa," tambahnya.

Dengan demikian, baterai yang merupakan komponen paling mahal dari motor listrik dapat berfungsi secara optimal hingga masa pakainya berakhir.

Dalam era kendaraan listrik yang terus berkembang, pemahaman yang baik mengenai perawatan baterai menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Pemilik kendaraan listrik diharapkan dapat mengadopsi kebiasaan baik dalam perawatan baterai demi menjaga performa serta masa pakai kendaraan mereka.