JAKARTA, KOMPAS.com – Knalpot brong atau knalpot sepeda motor yang dimodifikasi dengan suara lebih keras kerap menjadi sorotan, bukan hanya karena mengganggu kenyamanan masyarakat, tetapi juga karena dampaknya terhadap polusi udara dan konsumsi bahan bakar.
Meski dianggap meningkatkan performa kendaraan, knalpot jenis ini justru memiliki sejumlah kelemahan yang merugikan penggunanya maupun lingkungan sekitar.
Menurut Ali Fuqron, teknisi Suzuki Meril di Jakarta Barat, penggunaan knalpot brong dapat memengaruhi kinerja mesin kendaraan sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
“Modifikasi seperti knalpot brong sering kali mengubah tekanan balik (back pressure) di dalam mesin. Hal ini membuat mesin bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama, sehingga konsumsi bahan bakar meningkat,” kata Ali kepada Kompas.com, Selasa (24/12/2024).
Ali menambahkan, bahwa selain membuat bahan bakar lebih cepat habis, knalpot brong juga menghasilkan emisi yang lebih buruk dibandingkan knalpot standar.
"Gas buang yang tidak terfilter dengan baik dari knalpot jenis ini meningkatkan polusi udara. Padahal, banyak knalpot standar sekarang sudah dirancang untuk menekan emisi agar lebih ramah lingkungan," kata dia.
Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa pemakaian knalpot brong tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, tetapi juga dapat merusak komponen mesin dalam jangka panjang.
“Kalau tekanan balik terlalu rendah, piston bisa bekerja secara tidak optimal, dan ini berpotensi merusak komponen internal mesin,” tambahnya.
Selain dampak teknis, knalpot brong juga melanggar aturan lalu lintas di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, penggunaan knalpot yang tidak sesuai standar dapat dikenai sanksi tilang.
Dengan berbagai dampak negatif ini, Ali menyarankan pengendara untuk mempertimbangkan kembali sebelum menggunakan knalpot brong.
“Jika ingin meningkatkan performa kendaraan, maka ada cara lain yang lebih aman dan efisien tanpa merugikan lingkungan atau menambah biaya operasional kendaraan,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/24/170100215/knalpot-brong-selain-berpolusi-juga-boros-bahan-bakar