Kenaikan PPN 12 Persen, Harga Mobil MG Dipastikan Naik

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga mobil diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring dengan pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen mulai 2025. Kenaikan ini dinilai akan berdampak pada seluruh industri otomotif tanpa terkecuali.

Raynaldi Setiawan, Chief Executive Officer (COO) Andalan Motors, salah satu mitra diler resmi MG Motors Indonesia, menyebut bahwa kebijakan ini akan memengaruhi seluruh industri otomotif tanpa terkecuali.

"Harga mobil sudah pasti akan meningkat karena PPN sehingga bukan hanya MG, tetapi saya kira semua merek akan mengalaminya," ujar Raynaldi di Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2024).

Namun, Raynaldi belum dapat memastikan seberapa besar kenaikan harga yang akan terjadi. "Kami masih mengkalkulasi dampaknya terhadap harga jual, terutama untuk konsumen di berbagai segmen," kata dia.

Sementara itu, MG Motor Indonesia merencanakan ekspansi jaringan penjualannya untuk memperkuat kehadiran di pasar otomotif nasional. Hingga akhir 2024, perusahaan ini menargetkan memiliki lebih dari 40 diler di berbagai wilayah Indonesia.

Chief Executive Officer MG Motor Indonesia, He Guowei, menyampaikan bahwa perkembangan jaringan ini telah menunjukkan kemajuan sepanjang tahun.

“Awal tahun ini kami memiliki 15 diler, dan sekarang sudah mencapai 36-38 outlet. Target kami, akhir tahun ini bisa lebih dari 40 outlet,” kata He Guowei dalam kesempatan yang sama.

MG Motor juga mencatat peningkatan penjualan, yakni pada 2023 penjualan tercatat sebanyak 1.100 unit, sedangkan pada 2024 melonjak hingga 4.000 unit. Kendaraan listrik seperti MG 4 EV dan MG ZS EV menjadi kontributor utama pertumbuhan tersebut.

“Pada 2025, kami menargetkan penjualan hampir mencapai 10.000 unit,” ujar He Guowei.

Untuk mencapai target tersebut, MG Motor berencana memperluas jaringan lebih agresif pada 2025. Perusahaan menargetkan memiliki lebih dari 80 diler, dengan fokus di kota-kota besar dan kawasan Indonesia Timur.

“Kami juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah investor untuk mendukung pengembangan di wilayah Indonesia Timur,” kata He Guowei.