JAKARTA, KOMPAS.com - Ban serep sering kali luput dari perhatian pengendara, padahal perawatan yang tepat sangat penting agar ban tetap dalam kondisi prima saat dibutuhkan. Penyimpanan yang tidak sesuai bisa mempercepat kerusakan ban dan mengurangi masa pakainya.
Menurut Product Marketing Manager PT Michelin Indonesia Fachrul Rozi, penyimpanan ban serep memerlukan perhatian khusus agar tidak mengalami deformasi atau penurunan kualitas material.
"Ban serep sebaiknya disimpan dalam kondisi kering, tidak terkena sinar matahari langsung, serta jauh dari bahan kimia atau benda tajam yang bisa merusak kompon ban," kata Fachrul kepada Kompas.com, Selasa (10/12/2024).
Fachrul menambahkan, tekanan udara pada ban serep juga harus diperiksa secara berkala. Ban yang terlalu kempis berisiko mengalami kerusakan struktur saat disimpan dalam jangka waktu lama.
Selain itu, posisi penyimpanan juga penting. Jika ban serep disimpan dalam keadaan tergantung atau diikat terlalu kencang, hal ini dapat menyebabkan deformasi pada dinding ban.
Fachrul menyarankan untuk menyimpan ban dalam posisi horizontal dan memastikan tidak ada beban yang menekan permukaan ban.
"Ban serep yang diletakkan di bawah mobil, misalnya pada SUV atau pikap, rentan terkena debu dan air. Periksa kebersihannya secara berkala agar kotoran atau karat tidak menurunkan kualitas ban," ujarnya.
Lebih lanjut, Fachrul merekomendasikan penggunaan pelindung tambahan jika ban serep disimpan di luar kabin kendaraan.
Pelindung ini akan menjaga ban dari cuaca ekstrem dan mencegah paparan langsung sinar UV yang bisa membuat ban cepat retak.
Dengan penyimpanan dan perawatan yang tepat, ban serep akan tetap awet dan siap digunakan kapan saja saat kondisi darurat.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/11/090200415/kesalahan-umum-dalam-pemilik-mobil-menyimpan-ban-serep