JAKARTA, KOMPAS.com - Nissan Motor Co., Ltd mengakui pernah melakukan kesalahan dalam menilai pasar mobil di kawasan ASEAN, khususnya Indonesia. Akibatnya, ada masa di mana produk Nissan kurang agresif di Tanah Air.
Hal ini diungkapkan oleh Asako Hoshino, Chief Brand and Customer Officer sekaligus MC-Japan-ASEAN Chairman Nissan Motor Co., Ltd. Kini, pasar ASEAN mulai dianggap sebagai pasar strategis dengan potensi besar untuk mendongkrak volume penjualan.
"Seperti yang saya katakan, Indonesia jadi pasar menarik buat Nissan di masa depan. Karena keputusan kurang tepat dulu, kami sedikit lambat memperkenalkan mobil baru di pasar ASEAN," kata Hoshino di Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Hal ini terlihat dari beberapa produk Nissan yang terlambat masuk ke Indonesia. Misal, Nissan Serena yang cenderung lama diperbarui.
Namun, saat model Serena e-Power diluncurkan, penerimaannya cukup positif di Tanah Air. Hal tersebut jadi temuan baru buat Hoshino, ternyata masyarakat Indonesia senang dengan teknologi yang berbeda.
"Sekarang semenjak lihat kesempatan di ASEAN, manajemen juga semakin kuat. Setiap hari perwakilan ASEAN meyakinkan head quarter kalau pasar ASEAN sangat menarik," kata Hoshino.
Hoshino juga memberikan sedikit bocoran tentang model baru yang akan hadir untuk pasar ASEAN, termasuk Indonesia. Model tersebut diduga kuat adalah Nissan X-Trail e-Power atau mobil listrik lain dengan dimensi yang lebih kecil, menyesuaikan kebutuhan pasar lokal.
Mengingat buat X-Trail e-Power, baru bisa dibeli di Jepang, Eropa, dan Australia. Jadi melihat hal tersebut, ASEAN tentu jadi pasar yang menarik juga buat hadirnya mobil baru Nissan di masa depan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/10/082200615/nissan-akui-sempat-salah-langkah-abaikan-pasar-asean