JAKARTA, KOMPAS.com – Konsistensi dalam pemilihan oli mesin menjadi hal krusial untuk menjaga performa dan usia sepeda motor. Gonta-ganti merek oli tanpa mempertimbangkan spesifikasi mesin tentu menimbulkan berbagai risiko serius, seperti kerusakan internal hingga penurunan efisiensi mesin.
Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, menjelaskan bahwa setiap merek oli memiliki formulasi aditif yang berbeda.
"Kalau pengguna sering mengganti merek oli mesin, aditif pada oli lama dan baru akan saling bertentangan sehingga berisiko memicu penumpukan kerak di dalam mesin yang menghambat sirkulasi oli," ucap Wahyu kepada KOMPAS.com, Selasa (26/11/2024).
Kerak yang menumpuk tersebut dapat membuat mesin cepat panas karena gesekan antar komponen meningkat. Dalam jangka panjang, hal ini mempercepat keausan komponen dan berisiko merusak mesin.
Selain itu, penggunaan oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin juga berdampak pada kualitas pelumasan.
"Oli yang tidak cocok dapat mengurangi efektivitas pelumasan, sehingga kinerja mesin menjadi tidak konsisten, seperti tenaga yang menurun atau respons akselerasi yang terganggu," ujar Wahyu.
Wahyu menambahkan bahwa setiap mesin memiliki kebutuhan viskositas dan spesifikasi oli yang berbeda. Menggunakan oli di luar spesifikasi yang dianjurkan tentu bisa mengurangi kemampuan pelumas dalam melindungi mesin, sehingga memperbesar risiko kerusakan komponen.
Ia menyarankan agar pemilik sepeda motor selalu mengacu pada buku manual kendaraan saat memilih oli. Konsultasi dengan mekanik atau teknisi bengkel terpercaya juga penting untuk memastikan oli yang dipilih sesuai dengan kebutuhan mesin.
Bagi pengguna yang ingin mengganti merek oli, Wahyu menyarankan agar pergantian dilakukan di bengkel resmi atau terpercaya. Pengurasan oli lama perlu dilakukan dengan baik untuk mencegah campuran oli lama dan baru yang dapat memicu masalah.
Dalam beberapa kasus, mengganti merek oli dimungkinkan, tetapi spesifikasi oli baru harus mendekati atau sesuai dengan yang lama untuk mengurangi risiko terhadap mesin. Dengan begitu, performa mesin tetap terjaga dan risiko kerusakan dapat diminimalkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/27/112200015/risiko-motor-yang-sering-gonta-ganti-merek-oli-mesin