TANGERANG, KOMPAS.com – Mobil murah ramah lingkungan atau LCGC (Low Cost Green Car) pertama kali diperkenalkan pada 2013 silam.
Saat itu, target pasar utama LCGC adalah para pembeli pertama atau first entry buyers. Namun, setelah lebih dari satu dekade, harga mobil LCGC terus meningkat.
Kondisi tersebut mulai menggerus statusnya sebagai "mobil murah" atau entry level karena harga yang semakin mahal.
Menanggapi hal ini, Sri Agung Handayani, Direktur Pemasaran sekaligus Direktur Komunikasi Korporat PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan bahwa harga mobil-mobil LCGC Daihatsu masih bisa dianggap terjangkau.
Saat ini, Daihatsu memiliki dua model LCGC, yaitu Ayla di segmen city car 5-penumpang dan Sigra di segmen MPV 7-penumpang. Harga Ayla saat ini mulai dari Rp 136 juta, sedangkan Sigra mulai dari Rp 139 juta.
"Saat ini harga kami mulai 160 juta, harga kami masih rendah dibandingkan dengan siling (harga teratas) masih jauh. Kami juga masih punya 1.0 (liter) baik untuik Ayla dan Sigra," kata Sri Agung, di Tangerang, belum lama ini.
Untuk diketahui, harga Ayla saat pertama kali diluncurkan pada 2013 berkisar antara Rp 76 juta hingga Rp 106 juta. Sementara itu, Sigra yang diluncurkan pada 2016, pada awal kemunculannya dibanderol mulai Rp 106 juta hingga Rp 147 juta.
Tanpa menyebutkan secara langsung, Sri Agung mengisyaratkan bahwa kenaikan harga tersebut tidak bisa dihindari.
Sri Agung juga enggan berkomentar apakah perlu ada insentif dari pemerintah agar harga mobil LCGC bisa ditekan.
Menurutnya, iklim industri otomotif adalah tanggung jawab bersama antara produsen dan pemerintah.
"Ya kita sama-sama bukan hanya bicara LCGC bahwa semua pihak harus bertanggung jawab untuk melihat pertumbuhan otomotif di Indonesia termasuk industri turunannya. Menurut saya kita mesti bersama-sama," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/26/140100915/harga-ayla-dan-sigra-makin-mahal-ini-kata-daihatsu