JAKARTA, KOMPAS.com - Motor yang jarang digunakan dalam waktu lama sering kali mengalami masalah pada aki.
Aki yang dibiarkan tanpa perawatan dapat kehilangan daya bahkan rusak permanen, sehingga pemilik harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menggantinya. Namun, perawatan sederhana dapat dilakukan untuk menjaga aki tetap awet meski motor jarang dihidupkan.
Menurut Purnomo, pemilik Tamaro Motor, salah satu alasan aki cepat mengalami kerusakan adalah karena motor terlalu lama tidak dinyalakan.
Aki membutuhkan pengisian daya secara berkala agar kapasitas penyimpanan dayanya tidak menurun.
"Motor yang jarang digunakan, mesin mesti tetap dinyalakan minimal sekali dalam seminggu, durasinya sekitar 10-15 menit agar arus listrik tetap stabil dan aki tidak tekor," ujar Purnomo kepada Kompas.com, Senin (25/11/2024).
Ia juga menyarankan pemilik motor yang menyimpannya lebih dari satu bulan untuk melepas kabel negatif aki. Menurutnya, langkah ini dapat mencegah terjadinya arus listrik parasit yang bisa menyebabkan daya aki terkuras secara perlahan.
"Kalau motor tidak dipakai dalam jangka panjang, sebaiknya lepas kabel negatif aki. Cara ini sederhana, tetapi sangat membantu mempertahankan daya aki agar tetap optimal," ungkapnya.
Selain itu, Purnomo menekankan bahwa memastikan aki dalam kondisi penuh sebelum menyimpan motor sangatlah penting.
Ia juga menyarankan penggunaan charger aki eksternal sebagai solusi untuk menjaga performa aki, khususnya pada motor injeksi.
"Pilih charger aki yang sesuai dengan spesifikasi aki motor. Jika menggunakan aki basah, pastikan level cairan elektrolit berada di batas yang dianjurkan. Tambahkan air aki jika diperlukan," kata dia.
Menurut Purnomo, melakukan perawatan rutin pada aki dapat memperpanjang masa pakainya dan memastikan motor siap digunakan kapan saja. Dengan langkah sederhana seperti ini, pengendara bisa menghindari masalah aki yang tidak perlu sekaligus menghemat biaya perbaikan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/26/124200715/merawat-aki-pada-motor-yang-jarang-digunakan