JAKARTA, KOMPAS.com – Dunia motorsport Indonesia baru saja kehilangan salah satu legendanya, Hokky Krisdianto. Mantan pebalap nasional tersebut terlibat kecelakaan fatal berupa tabrakan adu kambing dengan kendaraan lain.
Adu kambing, atau dikenal sebagai head-on collision, adalah kondisi di mana dua kendaraan dari arah berlawanan bertabrakan secara frontal. Menurut Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), jenis kecelakaan ini merupakan salah satu yang paling mematikan.
"Adu kambing adalah kecelakaan terburuk di jalan raya. Terburuk dan mematikan," kata Jusri kepada Kompas.com, Selasa (19/11/2024).
Jusri menjelaskan bahwa tabrakan jenis ini melibatkan dua momentum dari arah yang berlawanan bertemu di satu titik. Dampaknya dapat menyebabkan kerusakan parah, kerugian besar, hingga mengakibatkan korban jiwa.
"Kalau ada pilihan, lebih bagus tabrak tembok atau batu besar ketimbang tabrak objek yang bergerak dari arah berlawanan," kata Jusri.
Menurut Jusri, benda diam seperti tembok atau batu besar tidak memiliki momentum sehingga kerusakan yang ditimbulkan tidak akan seberat tabrakan adu kambing. Namun, reaksi manusia sering kali tidak bisa langsung mengantisipasi situasi darurat seperti itu
"Mengemudi harus memiliki pengetahuan, bukan cuma keterampilan. Jadi dia punya logika, etika, pola pikir, atau perilaku. Harus dibangun kedisiplinan berlalu lintas ketika di jalan," kata Jusri.
Jusri menambahkan, jangan samakan jalan raya dengan sirkuit, keamanannya berbeda jauh. Kalau di sirkuit memang jauh lebih aman, kesalahan orang sangat kecil.
Berbeda dengan di jalan raya, potensi kesalahan orang lain banyak sekali, jadi lebih berbahaya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/19/182100915/hindari-kecelakaan-adu-kambing-saat-di-jalan-risikonya-nyawa