Melihat Isi Gedung Penyimpanan Mobil dan Motor Sitaan KPK, Ada Vespa Mahal dan Mobil Miliaran Rupiah

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) yang dilengkapi dengan fasilitas canggih.

Rupbasan KPK tersebut berfungsi sebagai gudang untuk menyimpan barang bukti, barang hasil sitaan dan juga barang rampasan kasus korupsi, mulai dari dokumen, perhiasan, luxury goods, hingga mobil dan sepeda motor.

Kompas.com mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Rupbasan KPK, dan melihat berbagai fasilitas di gedung yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur.

Rupbasan KPK ini mampu menampung sebanyak 216 unit mobil dan ratusan unit motor. Gedungnya juga dilengkapi berbagai fasilitas, mulai perawatan, penyimpanan hingga fasilitas keamanan yang terbaik.

Kompas.com cukup terkesima saat diajak berkeliling gedung. Tempatnya modern dan terdiri dari beberapa lantai, di lantai dasar ada bagian semi outdoor buat tempat parkir beberapa mobil sitaan yang dirawat.

Fasilitasnya tidak main-main karena terlihat ada mesin cuci mobil otomatis tanpa sentuh. Jadi pihak pemeliharaan tinggal memarkir mobil kemudian mesin akan otomatis mencuci mobil hingga bersih.

Fasilitas keamanan di gedung ini dilengkapi dengan pintu yang menggunakan sistem electomagnetic dan mopho wave, CCTV 24 jam, kemudian pintu dengan Electromanegtic Lock & Card Reader dan Intelligent Key.

Pada lantai dua terdapat tempat khusus untuk sepeda dan motor sitaan kasus korupsi. Motornya beraneka ragam dan mayoritas motor mahal, mulai dari Vespa 946 Christian Dior, 946 Red Edition, Vespa Batik dan lainnya.

Terlihat pula banyak Harley Davidson sitaan mulai dari tahun muda sampai Harley klasik. Kemudian beberapa motor sport yang cukup jarang terlihat di jalan, salah satunya Husqvarna Vitpilen 701.

Beralih ke lantai di atasnya, beragam mobil sitaan layaknya showroom mobil mewah. Beberapa di antaranya masuk kategori cukup langka.

Namun pihak KPK yang menemani tur mmengatakan mobil paling mahal yang saat ini jadi barang sitaan ialah Mercedes Benz G63 Brabus. Harganya ditaksir mencapai lebih dari Rp 11 miliar.

Menariknya tempat untuk menaruh unit mobil sitaan memakai tempat parkir hidrolik atau bertingkat. Tempat parkir bertingkat ini bisa disebut jadi suguhan menarik di "tempat parkir negara."

Fasilitas lainnya ialah alat untuk mencegah kebakaran tak hanya memakai air tapi pakai sistem gas gas. Tujuanan untuk menjaga agar barang bukti atau lainnya yang rentan tak terkena air seperti dokumen.

Direktur Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi (Labuksi), Mungki Hadipratikto, menjelaskan bahwa Rubasan KPK dibangun dengan harapan menjadi standar bagi tempat penyimpanan serupa untuk seluruh aparat penegak hukum (APH).

"Dulu saat kami merencanakan pembangunan ini, belum ada standar khusus untuk gedung penyimpanan. Oleh karena itu, kami berkonsultasi dengan Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan mendorong terbitnya Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait gedung penyimpanan," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Mungki mengungkapkan bahwa desain gedung ini terinspirasi dari Vancouver Police Department di Kanada, sedangkan sistemnya diadopsi dari US Marshal Service yang dikembangkan sesuai kebutuhan.

Mungki yang memiliki latar belakang seorang jaksa menjelaskan, bahwa gedung penyimpanan barang sitaan yang memadai sangat dibutuhkan untuk optimalisasi pemberantasan korupsi itu sendiri.

"Kami berusaha mencari yang terbaik, bukan untuk bergaya, melainkan untuk optimalisasi. Tujuan utama kami adalah menjaga aset, baik untuk kepentingan di pengadilan maupun untuk memastikan nilai barang yang disita tetap terjaga hingga eksekusi," kata Mungki.

Mungki mengatakan, sebelum ada gedung yang memadai, sering kali penempatan barang kurang maskimal bahkan untuk barang sitaan kendaraan disimpan di lapangan terbuka.

"Akibatnya, pernah ada barang-barang seperti kendaraan yang awalnya dalam kondisi baik mengalami penurunan nilai drastis, hingga hanya tersisa 30 persen saat dieksekusi," ujar  Mungki.