JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara mobil di musim hujan tentunya sangat berbeda dengan kondisi normal. Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Selain masalah visibilitas dan jarak pengereman yang berubah, ada bahaya laten yang wajib diperhatikan karena memiliki dampak yang cukup fatal, yakni aquaplaning.
Lantas apa itu aquaplaning ?
Aquaplaning merupakan kondisi di mana ban mobil kehilangan traksi. Hal ini terjadi lantaran ban gagal menapak pada aspal imbas adanya lapisan air di atas jalan.
Saat pengendara mengalami hal ini, efeknya akan membuat mobil sulit dikendalikan lantaran ban yang tak menapak dengan permukaan aspal sehingga hal terburuk yang bisa terjadi adalah kecelakaan.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, aquaplaning jadi bahaya tersembunyi ketika berkendara di musim hujan yang mengintai mobil saat melaju kencang. Contohnya seperti ketika melintasi jalan tol.
Ketinggian roda melayang saat mengalami aquaplaning bervariasi, karena tergantung dari seberapa cepat mobil melaju. Semakin cepat, maka kemungkinan mobil mengalami aquaplaning semakin besar.
"Sebenarnya sudah seperti hukum fisika, namanya hujan dan lintasan basah sudah pasti kondisi berbeda dengan aspal kering. Selain potensi aquaplaning, jarak pengereman juga akan makin panjang akibat lintasan yang licin," kata Jusri, beberapa waktu lalu.
Mobil yang hilang kendali imbas aquaplaning, bisa mengakibatkan oversteer dan terpelanting lantaran sulit dikendalikan. Karena itu, disarankan pengendara untuk mereduksi kecepatan ketika musim hujan.
Tak hanya itu, sebelumnya On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal juga mengatakan, faktor kondisi ban ikut mempengaruhi terjadinya aquaplaning saat berkendara di musim hujan.
Menurutnya, tekanan udara yang kurang pada ban, serta penempatan yang salah, memberikan peluang besar untuk mobil mengalami aquaplaning.
"Kalau faktor ban, misalnya seperti kondisi sisa tinggi alur ban yang sudah di bawah Tread Wear Indicator (TWI), tekanan udara ban yang terlalu rendah, telapak ban yang lebih lebar dan penempatan ban yang kurang tepat," ujar Zulpata.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/13/153100515/mengenal-aquaplaning-bahaya-yang-incar-pengendara-di-musim-hujan