JAKARTA, KOMPAS.com – Baterai kendaraan listrik hasil perakitan PT United Automotive Battery System Indonesia (UABS Indonesia) akan digunakan oleh mobil listrik produksi MG Motor Indonesia.
Lalu, bagaimana dengan Wuling?
Sebab seperti diketahui, Wuling merupakan salah satu anak perusahaan SAIC Motor, sama seperti MG. Namun, Wuling saat ini menggunakan baterai buatan Gotion High Tech. Faktanya, baik Wuling, SAIC, dan General Motors bernaung dalam satu grup di China.
Joy Zheng, General Manager UABS Indonesia, menjawab dengan diplomatis bahwa setiap baterai memiliki karakteristik unik dan tidak dapat dibandingkan antar merek yang berbeda.
"Sebenarnya, berbicara tentang baterai bukanlah tentang produk standar. Setiap baterai berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan mobilnya," kata Zheng kepada Kompas.com di Cikarang, Jawa Barat, baru-baru ini.
"Jadi, kami biasanya melakukan kustomisasi dan menyediakan solusi baterai yang disesuaikan dengan kebutuhan merek tertentu," ujarnya.
Saat ini pabrik UABS Indonesia yang masih satu kawasan dengan pabrik MG dan Wuling, memproduksi baterai jenis lithium iron phosphate (LFP) dan nikel mangan kobalt (NMC), dengan kode produk E1 dan E2.
Saat ini produk yang telah diproduksi di pabrik di Cikarang, Jawa Barat itu, mencakup tiga tipe baterai, yaitu E1 berkapasitas 51 kWh, E2 berkapasitas 51 kWh, dan E2 dengan kapasitas 64 kWh.
"Untuk E1 dan E2 yang kami sediakan itu seperti prasmanan, artinya kami menyediakan rentang daya yang dibutuhkan," kata Zheng.
"Merek mobil bisa menentukan kapasitas daya yang diperlukan mulai dari 43 kWh hingga 100 kWh. Jadi, mereka bisa memilih ukuran dan kapasitas dayanya, serta jarak tempuhnya. Kami yang menyediakan solusi tersebut," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/13/112200615/mengapa-uabs-tidak-pasok-baterai-ev-wuling-padahal-satu-grup-