KLATEN, KOMPAS.com - Saat hujan turun, embusan angin AC pada mobil akan terasa lebih dingin. Bahkan, tak jarang penumpang mematikannya agar tidak kedinginan.
Sebenarnya, mematikan AC mobil saat sedang turun hujan tidak disarankan, karena dapat membuat pandangan pengemudi terganggu.
Dewa, pemilik bengkel AC Mobil Jogja mengatakan, mematikan AC akan membuat udara di dalam kabin lebih hangat daripada di luar.
“Hal ini akan menimbulkan kondensasi udara, dampaknya kaca mobil berembun sisi dalamnya, merugikan karena pandangan pengemudi menjadi terganggu,” ucap Dewa kepada Kompas.com, belum lama ini.
Dewa mengatakan, AC mobil sebaiknya tetap hidup dengan menyesuaikan suhu dan setelan arah embusan anginnya.
“Konsumen bisa memilih embusan angin yang mengarah ke kaca depan atau mengaktifkan defroster, sehingga kaca depan tidak akan berembun meski pasang suhu tidak terlalu dingin,” ucap Dewa.
Dewa mengatakan, konsumen bisa juga menghidupkan heater atau penghangat udara kabin, khusus mobil tertentu yang sudah dilengkapi.
Meski demikian, menurut Dewa, konsumen perlu menghidupkan defogger, agar kaca belakang tidak berembun, yakni pemanas kaca bawaan pabrik.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/10/130100315/ini-alasan-ac-mobil-harus-tetap-hidup-saat-hujan