JAKARTA, KOMPAS.com - Memanaskan mesin mobil, terutama saat jarang dipakai, sering kali terlupakan oleh pemilik mobil. Padahal, memanaskan mobil memiliki dampak signifikan pada kinerja mesin dan keawetan komponen mobil.
Terlebih bagi kendaraan yang sering terparkir dalam jangka waktu lama, memanaskan mesin dapat mencegah berbagai masalah teknis yang mungkin muncul.
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil di Jakarta, memanaskan mobil secara rutin dapat membantu sirkulasi oli agar tetap merata pada semua komponen mesin.
"Saat mobil dipanaskan, oli yang sempat mengendap akan kembali mengalir dan melumasi komponen-komponen penting. Ini mengurangi risiko keausan pada bagian dalam mesin," kata Lung kepada Kompas.com, Selasa (5/11/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa memanaskan mobil dapat membantu menjaga daya aki. Ketika mesin hidup, aki mendapat pengisian daya secara otomatis sehingga mencegahnya cepat habis.
"Kalau mobil lama tidak dipanaskan, aki bisa kehilangan daya, dan akhirnya sulit untuk menyalakan mesin saat akan digunakan,” kata Lung Lung.
Selain itu, memanaskan mobil juga dapat membantu menguapkan kondensasi yang mungkin terbentuk dalam sistem pembakaran. Air yang terjebak di mesin berpotensi menimbulkan korosi pada komponen logam, terutama di area pipa knalpot.
"Kondensasi yang terbentuk bisa menyebabkan karat pada bagian dalam pipa knalpot. Memanaskan mesin membuat uap air hilang dan mengurangi risiko karat," kata dia.
Lung Lung menyarankan pemilik mobil untuk memanaskan kendaraan setidaknya sekali setiap 2–3 hari jika mobil tidak dipakai dalam waktu lama.
Dengan demikian, kendaraan tetap dalam kondisi prima dan siap digunakan kapan saja tanpa risiko penurunan performa. Sebagai pemilik kendaraan, menjaga agar mobil tetap dalam kondisi baik adalah investasi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/06/072200815/alasan-mobil-perlu-rutin-dipanaskan-meski-jarang-dipakai