Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menperin Ungkap Alasan Mobil Listrik Belum Mampu Perbesar Pasar

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar kendaraan roda empat atau lebih Indonesia kini sedang mengalami fase one million trap atau terjebak di angka satu juta unit selama satu dekade belakangan.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga 2023 belum pernah penjualan mobil melebihi satu juta unit. Penjualan mobil tertinggi masih terjadi pada 2013 dengan angka 1.229.811 unit.

Munculnya kendaraan listrik juga belum mampu memperbesar pasar. Sejauh ini konsumen hanya beralih dari mobil ICE (Internal Combustion Engine) ke mobil listrik.

Menanggapi hal ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, bahwa kondisi tersebut terjadi karena daya beli masyarakat sedang menurun.

“Maka oleh sebab itu Gaikindo melihat tren seperti itu maka mereka menurunkan target penjualan dari kendaraan roda empat,” ujar Agus di Bekasi (1/11/2024).

Ia mengklaim, penjualan mobil listrik telah mengalami peningkatan. Namun memang diakui masih banyak kendala yang harus diselesaikan, agar ekosistem kendaraan listrik bisa berkembang.

“Tapi nanti sekali kita mempunyai baterai, baterai yang kita produksi sendiri itu akan otomatis membuat contohnya harga mobil listrik itu akan semakin terkoreksi, semakin baik di mata potential buyer, potential market,” ucap Agus.

Sebagai informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester satu 2024 mobil listrik berhasil terjual 11.940 unit.

Capaian ini mengalami kenaikan sebesar 104,13 persen dibanding periode sama pada 2023, yaitu sebanyak 5.849 unit.

Walaupun target tahun ini dapat tercapai, penjualan mobil listrik baru masih jauh dari target pemerintah yang sebesar 50.000 unit hingga akhir 2024.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/04/150100015/menperin-ungkap-alasan-mobil-listrik-belum-mampu-perbesar-pasar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke