Adakah Perbedaan Skema Kredit Motor Listrik dan Motor Konvensional?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar sepeda motor listrik belakangan ini mulai ramai dilirik oleh konsumen Indonesia. Salah satu pemainnya adalah Astra Honda Motor (AHM), yang menawarkan motor listrik dengan dibanderol mulai Rp 40 jutaan.

Harga yang ditawarkan memang masih terbilang tinggi, hal ini yang membuat konsumen yang memilih metode kredit.

Pasalnya, metode ini dipercaya mampu menjaga stabilitas ekonomi pembeli imbas adanya penambahan belanja (kendaraan bermotor), di samping banyaknya program menarik berupa down payment (DP) rendah hingga bunga ringan.

PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan PT Astra International Tbk, memiliki skema kredit buat motor listrik Honda.

New Motor Cycle (NMC) Financing Marketing Area Department Head FIFGROUP, Surianto mengatakan, pihaknya tidak membedakan skema pembelian motor listrik dengan internal combustion engine (ICE) atau konvensional.

“Kami tidak memberikan skema yang berbeda dengan kendaraan konvensional, sama persis. Persyaratan sama, bunganya juga sama,” kata Surianto, saat ditemui di ICE BSD, City, Sabtu (2/11/2024).

Pihak FIF juga memberikan promo pembiayaan hingga 5 tahun, hal ini sebagai bentuk dukungan FIF terhadap pembiayaan motor listrik di Indonesia.

“Kalau untuk down payment (DP) sama seperti motor konvensional 10 persen,” ucap Surianto.

Sebagai informasi, AHM sudah menjual motor listrik EM1 e: & EM1 e:Plus dengan harga mulai Rp 40 jutaan. Sementara untuk motor listrik terbarunya yakni ICON e: dan CUV e: belum dijual secara resmi.

Namun diperkirakan akan dijual dengan kisaran Rp 28 juta - Rp 32 juta untuk model ICON e, dan Rp 53 juta - Rp 61 juta untuk model CUV e: