JAKARTA, KOMPAS.com - Unit bekas Toyota Avanza lawas hingga saat ini masih banyak diburu oleh konsumen Indonesia.
Meski telah berusia hampir 20 tahun sejak pertama diluncurkan pada 2023, MPV dari Toyota ini masih banyak diminati. Ini lantaran Avanza dikenal memiliki mesin yang bandel, irit, memiliki kabin yang luas hingga berpenggerak roda belakang turut menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan.
Saat pertama kali diluncurkan Avanza hanya ditawarkan dalam dua tipe yakni 1.3 E dan 1.3 G dan kesemuanya menggunakan transmisi manual 5 percepatan. Setahun kemudian, Toyota meluncurkan tipe 1.3 S dengan tambahan pilihan transmisi matik.
Mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi, ada baiknya calon pembeli Avanza lawas mengetahui beberapa penyakit mobil ini, agar tidak kaget dengan perbaikan yang mungkin saja dibutuhkan dalam waktu dekat.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan Avanza lawas memiliki penyakit umum karena usianya tidak lagi muda.
“Biasanya karena usia pakai. Mulai dari area mesin, seal-seal oli mulai keras, oli mulai rembes. Kemudian kaki-kaki muncul bunyi yang abnormal,” ucap Muchlis, kepada Kompas.com, Senin (28/10/2024).
Adapun untuk perbaikan kaki-kaki Avanza lawas meliputi penggantian peredam kejut depan dan belakang, bushing arm, stabilizer dan bearing roda.
Biasanya peredam kejut Avanza lawas yang sudah lemah bisa menimbulkan bunyi tidak wajar ketika melaju di jalan tidak rata.
Selain bunyi, bantingan suspensi bisa menjadi lebih keras atau justru mobil terasa limbung saat melaju kencang karena kemampuan peredam kejut sudah menurun.
“Peredam kejut depan dan belakang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan mobil, maka dari itu sebaiknya segera diperbaiki bila sudah rusak,” kata Muchis.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/29/082200615/pahami-ini-sebelum-membeli-toyota-avanza-lawas