JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu) mengklarifikasi pernyataan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu soal mobil Maung bikinan PT Pindad yang akan jadi kendaraan dinas para menteri dan pejabat eselon I.
Kemenkeu menyatakan, kalimat yang disampaikan Anggito di Sekolah Vokasi UGM pada Senin (28/10/2024) pagi, bukan dimaksudkan sebagai perencanaan, melainkan sebatas contoh pemanfaatan produk dalam negeri.
"Pernyataan tersebut disampaikan bukan dalam rangka perencanaan, namun dalam rangka memberikan contoh penggunaan produksi dalam negeri sebagai semangat untuk memperkuat dan mendukung industri dalam negeri," tulis Kemenkeu dalam pernyataan tertulisnya yang diperoleh Kompas.com, Senin malam.
Dengan begitu, pemerintah masih belum dapat memastikan penggunaan mobil buatan PT Pindad sebagai mobil dinas menteri dan Eselon I kementerian pada Kabinet Merah Putih 2024-2029.
Sebelumnya, Anggito mengatakan, para menteri dan pejabat eselon I pada Kabinet Merah Putih akan menggunakan mobil dinas dari PT Pindad mulai pekan depan.
Keputusan tersebut atas arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin mobil dinas menteri dan Eselon I menggunakan produk dalam negeri.
"Karena Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon I sama menteri, luar biasa," kata Anggito.
"Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung. Itu mobilnya Pindad," ucap dia.
Kendati tidak disebutkan secara rinci model kendaraan Maung Pindad itu, Anggito bilang, kandungan lokalnya sudah mencapai 70 persen. Jadi, sudah lebih banyak komponen yang dibuat dari dalam negeri.
PT Pindad sendiri, saat ini menyediakan beberapa model Maung, dari yang MV3 biasa, lalu ada Garuda Limousine yang dipakai Prabowo saat pelantikan, serta model modifikasi yang dinaiki Paus Fransiskus, tepatnya model MV3 Popemobile.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/29/080200915/klarifikasi-kemenkeu-soal-pernyataan-maung-jadi-mobil-dinas-menteri