JAKARTA, KOMPAS.com - Mengganti oli mesin secara rutin, menjadi bentuk perawatan yang wajib dilakukan guna menjaga performa mobil tetap optimal.
Bahkan, meski mobil jarang digunakan, pemilik tetap wajib mengganti oli secara berkala. Hal ini lantaran terjadinya penurunan kualitas pelumas ketika sudah ada di dalam mesin.
Menurut Brahma Putra Mahayan, Technical Specialists Pertamina Lubricants, mobil jarang digunakan bukan berarti masa pakai oli menjadi lebih lama, melainkan tetap diganti secara berkala karena adanya proses degradasi.
"Karena meskipun tidak digunakan, tetapi oli di dalam carter atau mesin, mengalami proses oksidasi yang dipicu oleh adanya oksigen, water, dan logam-logam keausan (Fe, Cu, Cr dst) yang berfungsi sebagai katalis dan bisa mempercepat terjadinya proses oksidasi atau penuaan," kata Brahma kepada Kompas.com, belum lama ini.
Perlu diketahui, ketika proses degradasi terjadi, maka kualitas oli juga tak lagi optimal. Kondisi ini akan berimbas pada fungsi pelumasan.
Seperti diketahui, oli memiliki banyak fungsi. Selain melumasi komponen, juga berguna untuk mendinginkan mesin, menyalurkan panas, pembersihan, serta melindungi dari korosi.
Lebih lanjut, Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka mengatakan, ada dua patokan yang biasanya digunakan untuk melakukan pergantian oli, yakni berdasarkan waktu atau jarak tempuh.
Untuk mobil yang jarang digunakan, bisa dipastikan jarak tempuhnya lebih sedikit. Karena itu, baiknya patokan yang digunakan untuk mengganti oli berdasarkan waktu.
Menurut Suparna, mobil yang jarang digunakan bukan berarti minim masalah. Contoh untuk oli mesin, walaupun didominasi kondisi yang cenderung statis di dalam garasi, tapi di ruang mesin juga terjadi proses oksidasi dari uap air di sekitar mobil.
Kondisi tersebut akan memicu air tercampur dengan oli bila didiamkan terlalu lama, dan merusak kandungan aditif pada pelumas sehingga menimbulkan kerugian bagi pemilik mobil.
"Saat mobil banyak diam, otomatis oli akan cenderung mengendap ke bawah semua, komponen pada mesin menjadi kering dan bisa menimbulkan korosi. Selain itu, campuran kimia atau aditif pada kandungan oli juga bisa rusak sehingga tak lagi dapat menjalankan fungsinya," Suparna.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/25/061200615/mitos-atau-fakta-mobil-jarang-dipakai-tetap-harus-rutin-ganti-oli-mesin-