JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berencana untuk mengekspor bahan baku berbasis nikel yang digunakan untuk membuat baterai kendaraan listrik (electric vehicle atau EV) ke Amerika Serikat bulan depan.
Indonesia akan menyediakan material yang dikenal precursor baterai EV kepada produsen mobil listrik Tesla.
“Kami akan mengekspor precursor ke AS bulan depan untuk Tesla, dari Weda Bay,” kata Menteri Energi Indonesia RI Bahlil Lahadalia dikutip Reuters pada Rabu (23/10/2024).
Sebelumnya, Indonesia juga telah melaporkan telah mengekspor bahan serupa ke China. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengembangkan industri kendaraan listriknya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia aktif menggoda Tesla untuk berinvestasi dalam pembuatan baterai dan manufaktur mobil di negara tersebut, memanfaatkan cadangan nikel yang kaya, yang dapat diolah untuk digunakan dalam baterai EV.
Hingga saat ini, Tesla belum memberikan tanggapan terkait permintaan komentar mengenai rencana ekspor ersebut.
Tetapi Langkah itu menunjukkan komitmen Indonesia untuk jadi pemain utama dalam industri EV global, sekaligus memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah untuk mendukung transisi menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.
Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri EV, tantangan seperti infrastruktur yang masih perlu diperbaiki dan persaingan dengan negara lain dalam industri yang sama tetap ada.
Namun, dengan dukungan kebijakan pemerintah dan investasi asing, terutama dari perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Tesla, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemimpin dalam industri ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/23/182100815/indonesia-ekspor-bahan-baku-baterai-mobil-listrik-ke-tesla-bulan-depan