Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Motor dengan Teknologi Karburator Semakin Ditinggalkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan perkembangan teknologi otomotif, motor berkarburator mulai kehilangan popularitas di kalangan masyarakat. Peningkatan kebutuhan akan kendaraan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan mudah dalam perawatan telah mendorong produsen dan pengguna untuk beralih ke motor dengan sistem injeksi.

Tidak hanya soal teknologi yang lebih maju, tetapi juga regulasi emisi yang semakin ketat membuat motor berkarburator menurun popularitasnya.

Standar emisi yang diterapkan oleh pemerintah, seperti penerapan standar Euro 4 untuk sepeda motor baru, membuat motor berkarburator tidak lagi memenuhi persyaratan.

Menurut Purnomo, pemilik Tamaro Motor di Jakarta Selatan, peralihan ini memang tidak bisa dihindari.

"Motor karburator membutuhkan perawatan yang lebih sering dibandingkan motor injeksi. Dari sisi pengguna, ini jelas tidak praktis, terutama untuk mereka yang butuh kendaraan dengan efisiensi tinggi dan minim masalah teknis," kata Purnomo kepada Kompas.com, Senin (21/10/2024).

Ia juga menambahkan bahwa meski ada beberapa penggemar motor klasik yang masih setia menggunakan karburator, mayoritas konsumen lebih memilih kenyamanan dan efisiensi.

"Motor injeksi lebih mudah dalam hal perawatan dan performa juga lebih stabil di berbagai kondisi cuaca. Ditambah lagi, motor injeksi lebih irit bahan bakar," ujar Purnomo.

Selain itu, regulasi emisi di Indonesia yang semakin ketat juga menjadi alasan kuat di balik menurunnya popularitas motor berkarburator.

Pemerintah memberlakukan standar emisi yang lebih tinggi untuk mengurangi polusi udara, seperti standar Euro 4, yang membuat motor dengan teknologi karburator tidak lagi memenuhi syarat untuk diproduksi dan dijual di pasaran.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/21/140200815/alasan-motor-dengan-teknologi-karburator-semakin-ditinggalkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke