JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi mobil transmisi matik semakin meningkat. Salah satu buktinya adalah penjualan mobil matik yang kian laris, diikuti dengan banyaknya pabrikan yang menyediakan pilihan ini.
Kondisi ini menyebabkan munculnya bengkel spesialis matik yang berkembang seiring peningkatan populasi tersebut. Semakin banyaknya mobil matik, kebutuhan akan bengkel untuk perawatan dan perbaikan pun semakin tinggi.
Freddy Karya, supervisor Dokter Mobil (Domo) Transmisi di Kelapa Gading, Jakarta, menjelaskan, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh mobil matik saat ini adalah ketersediaan suku cadang.
"Misalkan mobil girboksnya bermasalah, begitu diturunkan suku cadangnya tidak ada, padahal kita butuh ini itu, tidak ada. Perintilan kecil-kecil yang tidak umum, itu yang sulit." kata Freddy kepada Kompas.com, yang ditemui belum lama ini.
Freddy memberikan contoh mengenai salah satu suku cadang yang cukup sulit ditemukan, yaitu bearing transmisi matik di Mitsubishi New Pajero Sport.
"Saya kasih contoh satu, Pajero (Sport) New, (AT) masalahnya ada di bearing paling depan. Bentuknya tipis, bukan seperti bearing laher," ujar Freddy.
"Bearing depan itu pecah, kami cari ke toko khusus bearing tidak ada yang jual. Ini masalah. Tidak ada bearing tidak bisa pasang. Suku cadang itu jadi masalah kalau kita (bengkel) tidak punya kenalan di mana kita bisa cari," ujarnya.
Akhirnya kata Freddy, dia menemukan komponen itu dari teman yang memang biasa menjual suku cadang "peretelan."
"Dulu susah sekali cari bearing itu, tapi untung ada teman yang baik," katanya.
"Dia punya girboks yang memang sudah dipereteli, ada yang minta body valve dijual dan yang butuh lainnya juga dijual (diketeng), kebetulan dia masih ada sisa bearing itu," ujar Freddy.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/18/104200515/mengenal-komponen-matik-di-pajero-sport-yang-sulit-dicari