JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Pramac Racing, Jorge Martin, mengungkapkan bahwa ia sempat mengalami masalah mental yang berat setelah gagal meraih gelar juara dunia musim lalu.
Musim lalu Francesco Bagnaia, pebalap Ducati, menjadi juara dunia MotoGP 2023, sementara Martin kalah karena kurang konsisten di balapan terakhir akibat tekanan dari kejuaraan.
"Pada bulan Februari (2024) setelah jeda, ketika kami mulai lagi, saya tidak ingin kembali ke motor MotoGP," kata Martin dilansir dari Crash, Rabu (16/10/2024).
"Saya memiliki banyak ketakutan. Saya tidak tahu apakah saya bisa secepat sebelumnya. Namun, setelah saya naik ke motor, saya menyadari bahwa semuanya tetap sama. Saya kembali cepat dan bisa bertarung lagi," ujarnya.
Dengan empat balapan tersisa, Martin tidak boleh melakukan kesalahan. Saat ini, ia berada di puncak klasemen MotoGP dengan raihan 392 poin, sedangkan Bagnaia di posisi kedua dengan 382 poin.
"Sasaran saya sekarang adalah bertarung dan memberikan 100 persen. Saya lebih kuat dan sedikit lebih baik di hampir setiap bidang," ujarnya.
Martin optimistis tetapi tidak ingin terlalu percaya diri. Menurutnya, musim ini sebenarnya ia tidak terlalu kencang.
"Saya tidak merasa lebih cepat. Mungkin tahun lalu saya lebih cepat, saya memiliki lebih banyak kecepatan dibanding yang lain. Saat ini, saya dekat dengan Pecco (Bagnaia), Enea (Bastianini), dan Marc (Marquez). Kami mirip," kata Martin.
"Tapi saya lebih kuat karena ada beberapa titik di mana saya sedikit lebih baik," kata pebalap berjuluk Martinator.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/16/084200215/jorge-martin-masih-optimistis-rebut-gelar-juara-dunia-2024